Penggemar K-Pop Harus Tahu! Ini Sebenarnya Pencipta Lightstick Pertama

Silvana Febiari • 22 October 2025 15:33

Jakarta: Bagi penggemar K-Pop, lightstick bukan sekadar alat penerang di konser, melainkan simbol kebanggaan, identitas, dan loyalitas terhadap idola mereka. Setiap kelompok penggemar atau fandom punya desain lightstick khas yang mencerminkan warna, karakter, bahkan filosofi grup yang mereka dukung. 

Dari Balon dan Jas Hujan ke Cahaya Fandom

Sebelum munculnya teknologi lightstick modern, penggemar K-Pop mendukung idolanya dengan cara yang jauh lebih sederhana. Pada era akhir 1990-an hingga awal 2000-an, fandom menggunakan balon warna-warni dan jas hujan sebagai penanda identitas.
 

Misalnya, penggemar H.O.T., salah satu boyband paling berpengaruh di generasi pertama K-Pop, dikenal dengan balon putih yang memenuhi stadion saat konser berlangsung. Begitu juga dengan grup-grup lain yang memiliki warna fandom masing-masing.

Meski sederhana, atribut-atribut itu sudah menjadi simbol kebersamaan dan dukungan emosional bagi para penggemar. Namun, seiring berkembangnya industri hiburan Korea Selatan, muncul kebutuhan untuk sesuatu yang lebih personal, modern, dan mudah dikenali di antara lautan penonton.

BigBang dan Lahirnya Lightstick Pertama

Tonggak sejarah tercipta pada tahun 2006, ketika boy group legendaris BigBang memperkenalkan lightstick resmi pertama dalam dunia K-Pop. Alat ini diberi nama BangBong, yang desainnya sangat khas yaitu berbentuk mahkota berwarna kuning, melambangkan kejayaan dan status BigBang sebagai “Kings of K-Pop”.

Yang menarik, ide pembuatan BangBong ternyata datang langsung dari sang leader, G-Dragon (Kwon Ji-yong). Ia ingin agar dari atas panggung, dirinya bisa melihat dengan jelas lautan penggemar di bawah yang mendukung mereka. Panggung konser biasanya sangat terang, sehingga tanpa penerangan dari penonton, wajah-wajah penggemar sulit terlihat.
 

Lightstick menjadi solusi yang tidak hanya memperindah suasana konser, tetapi juga menciptakan koneksi visual antara artis dan penggemar. Ketika ribuan BangBong menyala serentak di tengah kegelapan, tercipta pemandangan lautan cahaya kuning yang menjadi simbol kehangatan dan kebanggaan bagi VIP (nama fandom BigBang).

Era Baru Fandom dan Inovasi Teknologi

Setelah kesuksesan BangBong, hampir semua grup K-Pop generasi berikutnya mengikuti jejak BigBang. Setiap agensi kemudian merancang lightstick resmi dengan desain yang unik dan eksklusif untuk setiap fandom.

Lightstick tak lagi hanya alat manual yang dinyalakan dengan baterai biasa. Kini, banyak yang telah dilengkapi fitur Bluetooth, sinkronisasi warna dengan lagu, hingga kontrol otomatis dari sistem konser. Penggemar dapat menyinkronkan lightstick mereka agar berubah warna sesuai irama, menciptakan efek visual spektakuler di seluruh arena.

Beberapa bahkan terhubung dengan aplikasi resmi, memungkinkan pengguna untuk mengganti warna, nama fandom, atau bahkan berpartisipasi dalam event digital. Evolusi ini menjadikan lightstick bukan sekadar simbol fandom, tetapi juga bagian dari pengalaman konser yang imersif dan interaktif.
 
Kini, setiap kali konser besar diadakan, ribuan lightstick menyala serentak, menandakan kebersamaan dan semangat yang sama di antara jutaan penggemar di seluruh dunia.

Dari BangBong milik BigBang, Army Bomb milik BTS, hingga Candy Bong milik TWICE, setiap desain memiliki makna mendalam dan menjadi bagian dari identitas budaya K-Pop global.

Sobat MTVN Lens, siapa sangka, ide sederhana dari seorang musisi yang ingin melihat fans-nya dengan jelas dari atas panggung kini berubah menjadi fenomena budaya pop dunia?

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)