2 October 2025 12:18
Memasuki hari keempat evakuasi korban runtuhan Pondok Pesantren Al Khozyni di Sidoarjo, Jawa Timur, tim SAR gabungan mulai menggunakan alat berat untuk mendukung pencarian. Namun penggunaannya masih menunggu hasil rapat koordinasi karena proses masih berada dalam masa golden hour.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa pada hari ketiga tim berhasil mengevakuasi tujuh korban, lima di antaranya selamat dan dua lainnya meninggal dunia. Assessment lanjutan dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan dengan metode manual maupun menggunakan sound detector.
Penggunaan sound detector bertujuan menangkap suara atau gerakan dari korban yang masih tertimbun. Karena itu area sekitar lokasi pencarian disterilkan untuk memaksimalkan fungsi alat tersebut.
Hingga pagi tadi, alat berat mulai didatangkan ke area pondok pesantren, namun belum dioperasikan. Keputusan penggunaannya akan ditentukan usai rapat gabungan bersama keluarga korban. Sementara itu, puluhan wali santri masih menunggu kabar dari anak-anak mereka yang belum ditemukan.
Dalam proses evakuasi, tim juga dibantu ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menghitung risiko pergerakan bangunan yang rapuh. Kehadiran tenaga ahli bersertifikat internasional ini diharapkan memastikan pencarian berjalan dengan hati-hati dan aman.
(Aulia Rahmani Hanifa)