Balai Karantina Tanjung Priok Pastikan Keamanan Stok Pangan Selama Ramadan

Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok melakukan pemeriksaan terhadap beberapa stok pangan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. Selain itu, pengawasan juga dilakukan terhadap beberapa stok pangan, seperti sapi, bawang, hingga kacang, pada saat aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Hasrul mengatakan, kegiatan ini telah dilaksanakan sejak sebelum bulan Ramadan. 

Pada pemeriksaan Sabtu (8/4/2023) pagi, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok menerima menerima 550 ekor sapi yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya dari Kupang dan Waingapu. Pengawasan kesehatan dan kondisi sapi dilakukan selama pengangkutan dari NTT ke Jakarta oleh dokter hewan dari PT Pelni. 

Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, sapi-sapi tersebut kembali dicek oleh dokter hewan dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok untuk memastikan tidak ada sapi yang memiliki gejala hama penyakit hewan karantina (HPHK). Seluruh sapi yang telah diperiksa, selanjutnya dibawa menggunakan truk yang telah disemprotkan disinfektan sebelumnya.
 
Tidak hanya sapi, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok juga melakukan pemeriksaan dan bongkar muat kepada sejumlah komoditas pangan lain, seperti 435 ton bawang putih dari Tiongkok, 240 ton kacang tanah dari India, serta 94 ton kedelai dari Amerika Serikat.

Petugas dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok melakukan pemeriksaan fisik terhadap komoditas pangan tersebut. Setelahnya, petugas akan mengambil sample secara random untuk nantinya diuji di laboratorium guna melihat kualitas bawang dan kacang-kacangan tersebut, sebelum nantinya akan dipasarkan ke masyarakat.

Diharapkan dengan adanya pemeriksaan yang ketat dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, maka seluruh pangan yang didistribusikan ke masyarakat aman untuk dikonsumsi.