5 December 2025 11:21
Pemerintah Timor Leste mulai memperkuat strategi diversifikasi ekonomi dengan membuka pintu lebih luas bagi investasi asing. Langkah ini ditempuh untuk mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas (migas) yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan negara namun kontribusinya terus menurun.
Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta, menegaskan pemerintah tengah menyiapkan paket kebijakan untuk mempermudah masuknya industri baru ke pasar domestik. Sejumlah insentif disiapkan mulai dari penyederhanaan perizinan hingga pengurangan beban pajak bagi investor yang menanamkan modal di sektor prioritas.
“Pemerintah ingin menghadirkan industri yang tidak lagi bertumpu pada sumber daya non-renewable. Kami membuka ruang bagi investasi di manufaktur, pariwisata, hingga pengolahan hasil pertanian,” ujar Ramos-Horta dalam keterangan resminya.
Upaya ini diharapkan dapat menarik teknologi baru sekaligus membuka peluang kerja bagi tenaga lokal. Pemerintah menilai masuknya industri berbasis teknologi menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong transformasi struktur perekonomian dalam jangka panjang.
Ramos-Horta menambahkan, pembangunan infrastruktur seperti jalur pipa dan fasilitas pendukung industri menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menyiapkan fondasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. “Dengan investasi yang masuk secara bertahap, kami ingin memastikan pertumbuhan ekonomi tidak lagi sepenuhnya bergantung pada komoditas yang tidak terbarukan,” katanya.
Pemerintah optimistis langkah diversifikasi ini menjadi titik balik bagi perekonomian Timor Leste di masa mendatang, terutama menghadapi risiko fluktuasi harga energi global dan ketidakpastian pasokan.
(Farouq faza bagjawan alnanto)