Ini Dia Alasan PSSI Pecat Coach Shin Tae-yong

6 January 2025 16:36

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap sejumlah isu yang menjadi alasan pemecatan pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong (STY) pada hari ini, Senin, 6 Januari 2025. Erick menyebut komunikasi antar pemain, kekompakkan, serta isu taktikal.

"Dinamika yang terjadi di komunikasi ini harus lebih merata. Jadi tidak ada pemain yang terjebak. Pemain ini kurang, pemain ini baik, menurut saya ini bukan judgement yang baik," kata Erick Thohir dikutip dari Breaking News, Metro TV, Senin, 6 Januari 2025.

"Kita harus melihat tim ini sebagai sebuah komposisi yang satu. Di sepak bola itu memang yang paling berat adalah intangible atau sesuatu yang tidak terukur. Salah satunya adalah teamwork, kekompakkan antara pemain dengan pelatih, PSSI dengan tim, PSSI dengan pelatih, ini jadi tolok ukur yang tidak mudah diprediksi," jelasnya.
 

Baca: Erick Thohir: STY Dipecat Demi Target Timnas ke Piala Dunia 2026

"Kalau kita coba sebaik-baiknya paling tidak titik-titik ini bisa kita kurangi. Komunikasi tadi ataupun tactical issue seperti yang ditulis oleh sejumlah media Eropa. Ini menjadi bagian dari evaluasi," sambungnya.

Mengenai pembayaran kompensasi pemecatan STY, Erick menyebut PSSI akan membayar sesuai ketentuan yang tertera pada kontrak sebagai bukti kredibilitas PSSI.

"Kalau kita ingin menjadi federasi yang kredibel, Tentu kita harus menjaga kesepakatan yang sebelumnya. Sama seperti kita ingin memperbaiki Liga Indonesia salah satunya kita menekankan disiplin kepada klub-klub. Kalau kita komitmen dengan perbaikan liga tapi PSSI sendiri tidak komitmen, saya rasa itu bukan contoh yang baik. Kita harus menghormati segala perkataan dan kontrak yang ada. Tentu antara kuasa hukum akan bicara," katanya.
 
Baca:  Erick Thohir Sebut Performa Pemain Muda Baik Meski Kalah Lawan Filipina

Sebelumnya, PSSI secara resmi mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari posisi pelatih Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia pada Senin, 6 Januari 2025.  Erick mengungkap hal ini musti dilakukan untuk peningkatan upaya persiapan menuju Piala Dunia.

"Ini menjadi sebuah improvement supaya kembali perjuangan kita untuk menuju piala dunia. Kita coba sekritikal mungkin segala kekurangannya kita bisa atasi karena target utamanya ini Piala Dunia dan keputusan ini bukan karena Timnas ini dimiliki oleh pihak tertentu. Kami memastikan semua dinamikanya kita ukur sebaik-baiknya sehingga hasilnya juga bisa lebih konsisten," ucapnya.

Erick mengungkap pemecatan STY telah dipertimbangkan sebelum pertandingan Indonesia melawan Tiongkok pada FIFA World Cup Asian Qualifier Round 3 pada 15 Oktober 2024 lalu.

"Kalau saya lihat memang dinamika ini cukup kompleks kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa mungkin kurang baik juga, tetapi kita sudah dirasakan sejak pertandingan bahkan sebelum pertandingan Indonesia melawan Tiongkok. Cuman waktunya terlalu mepet," kata Erick.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)