1 May 2025 11:25
Mahkamah Agung melakukan rotasi besar-besaran. Ratusan hakim dan puluhan panitera dipindahkan, menyusul kasus suap yang mencoreng kehormatan dan meruntuhkan wibawa lembaga peradilan.
Langkah mutasi diklaim untuk memutus praktik transaksional, namun memunculkan pertanyaan, apakah ini langkah rasional? Jual-beli perkara butuh perubahan fundamental, bukan sekadar pergeseran yang bersifat seremonial.
Akankah rotasi ini mengembalikan kepercayaan? Atau justru memperpanjang kekecewaan? Bersama saya, Eva Wondo, Inilah Top Issue dengan tema "Mutasi Hakim: Solusi Bersih-Bersih atau Sekedar Gimik?"