Teleradiologi Center Indonesia Kembangkan Teknologi AI

27 April 2025 14:43

Di awal Maret 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi ada 889 ribu kasus tuberkulosis atau TBC. Hal itu menjadi tantangan yang serius dalam layanan bidang radiologi.  Kini, penerapan sistem teleradiologi dapat memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
 
Teleradiologi AI dapat membaca dan menganalisa gambar radiologi dari jarak jauh. Teknologi tersebut juga dapat menerima seluruh data sistem yang dikirim secara real time online.
 
Di samping menghemat, teleradiologi juga bisa membantu meningkatkan layanan radiologi serta menambah layanan ke daerah yang minim tenaga ahli secara efektif dan juga efisien.
 
“Banyak beberapa rumah sakit saat ini mengeluh terkait untuk pembacaan dokter radiologi. Hasilnya kadang masih 24 jam masih 2-3 hari. Dan kami buat sistem Teleradiologi Center Indonesia ini dalam rangka satu pemerataan dokter-dokter radiologi di untuk merata ke seluruh Indonesia khususnya SIP,” tutur Direktur Teleradiologi Center Indonesia Slamet Riyanto dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Minggu, 27 April 2025.
 

Baca: Jurus Kemenkes Berantas Kanker Serviks
 
“Hal itu karena SIP satu dokter radiolog bisa handle tiga rumah sakit. Dan dengan teleradiologi center ini bisa antar wilayah. Jadi dokter radiolog di Jawa bisa memberi SIP di luar Jawa. Konsepnya yang penting terintegrasi dengan satu sistem teleradiologi ini. Kami mengakomodir untuk proses pembacaan dokter radiolog supaya bisa real time dengan sistem yang kami miliki. Dokter radiolog bisa melakukan pembacaan ekspertise hasil pemeriksaan real time kapan saja dan di mana saja,” sambungnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)