16 October 2025 19:22
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini boleh dipimpin oleh Warga Negara Asing (WNA) atau ekspatriat. Langkah ini diputuskan sebagai upaya untuk mencari talenta terbaik agar perusahaan negara bisa tumbuh dan bersaing di level global.
"Saya sudah mengubah peraturannya. Sekarang, ekspatriat (non-WNI) bisa memimpin BUMN kita," ujar Presiden Prabowo saat berdialog dengan Steve Forbes dalam acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta.
Presiden menyinggung soal perbaikan tata kelola perusahaan BUMN. Ia mengaku sudah meminta kepada Danareksa, selaku holding BUMN, untuk merasionalisasi jumlah perusahaan pelat merah dari sekitar 1.000 BUMN menjadi hanya 200 hingga 240 saja.
Merespons pernyataan tersebut, Chief Investment Officer (CIO) Danareksa, Pandu Sjahrir, mengatakan bahwa BUMN memang didorong untuk lebih bersaing secara global. Ia mencontohkan penunjukan dua eksekutif asing dalam jajaran direksi baru PT Garuda Indonesia Tbk, yakni mantan bos Green Africa Airways, Neil Raymond Miles, dan petinggi Singapore Airlines, Balagopal Kunduvara.
"Dari sisi Danareksa, kita ingin membawa paradigma baru, bukan lagi hanya melihat ke dalam tapi juga melihat ke luar," jelas Pandu.