.
27 August 2025 16:24
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di Indonesia. Indonesia menghadapi kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis saat ini.
Menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah non-normatif untuk mengejar defisit dokter umum dan dokter spesialis yang masih sangat besar. Jika tidak ada keberanian maka akan sulit mengatasi kekuranga tersebut.
"Kita harus mengambil langkah-langkah yang tidak normatif, tidak business as usual," ujar Prabowo dikutip darri Prioritas Indonesia, Rabu, 27 Agustus 2025.
Pernyataan ini disampaikan saat peresmian gedung layanan terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyoroti kebutuhan mendesak akan tenaga kesehatan yang berkualitas di seluruh negeri.
Dengan metode biasa, pemenuhan kebutuhan ini diperkirakan akan memakan waktu hingga 35 tahun, karena produksi dokter spesialis hanya sekitar dua ribu orang per tahun.
Baca juga: Dokter Muda RS PON Apresiasi Pembangunan 30 Fakultas Kedokteran |