23 July 2025 22:50
Presiden Prabowo Subianto kembali meminta Kapolri dan Jaksa Agung mengusut serta menindak tegas pengoplos beras. Menurut Presiden, praktik pengoplosan beras adalah bentuk pidana yang merugikan negara sebesar Rp100 triliun setiap tahun.
"Beras biasa diganti bungkusnya, dibilang beras premium, dijual. Ini hilang kekayaan kita, hilang Rp100 triliun tiap tahun. Rp100 triliun! Gimana enggak mendidih kita dengar itu, saudara-saudara?" ungkap Presiden Prabowo Subianto di puncak peringatan Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa, Rabu, 23 Juli 2025.
Prabowo menegaskan praktik pengoplosan beras ini harus segera dihentikan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar. Dia menugaskan para penegak hukum untuk menindak kasus ini.
"Kalau saya biarkan ini terus, dalam 5 tahun kita akan hilang Rp1.000 triliun. Dengan 1.000 triliun kita bisa perbaiki semua sekolah di seluruh Indonesia. Kita bisa bantu semua rumah sakit, semua pesantren di seluruh Indonesia," tutur Prabowo.
"Jadi, saya tidak bisa membiarkan hal ini. Saya sudah beri tugas kepada Kapolri dan Jaksa Agung: usut, tindak, sita!" tegasnya.