Komunitas Masyarakat Ngada di Jakarta kembali merayakan Festival Reba. Keindahan Budaya Ngada dan sakralnya ibadah bercampur menjadi sebuah harmoni yang indah dalam kegiatan ini.
Tahun ini merupakan tahun ke-9 digelarnya perayaan Reba di Anjungan NTT,TMII. Kurang lebih seribu peserta hadir mengikuti misa hingga upacara selesai, Sabtu (18/2/2022) kemarin. Kegiatan ini dilakukan untuk mengucapkan syukur masyarakat Ngada atas Dewa Zeta Nitu Zale lewat hasil pertanian, Peternakan dan lain sebagainya. Acara ini turut dihadiri ketua PKBNJ, Damianus Bilo, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dan Bupati Kabupaten Ngada, Andreas Paru.
Rangkaian acara ini sarat akan unsur budaya yang kental. Sebelum menuju ke acara ritual Reba, kegiatan diawali dengan misa inkulturasi yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu Pr.
Misa dipadukan dengan tarian tradisional Ja’i yaitu tarian adat masyarakat Ngada yang kini populer di kalangan masyarakat NTT. Tampak para penari berbusana adat bajawa yang sangat indah lewat tenun khas flores istimewanya. Tidak hanya itu, terpasang pula pernak-pernik atribut pakaian adat menghias para penari.
Keindahan budaya Ngada dan Sakralnya ibadah bercampur menjadi sebuah harmoni yang indah dalam kegiatan ini, sekaligus memperlihatkan betapa luar biasanya budaya di Indonesia lewat misa inkulturasi. Perayaan Reba juga membuka kesadaran masyarakat Kabupaten Ngada untuk terus bertanggung jawab melestarikan budaya dan tradisi yang diwariskan leluhur. Adapun perayaan ini digelar untuk menjelaskan kepada masyarakat Indonesia dan dunia lebih mengetahui warisan tradisi Kabupaten Ngada.
