Pada awal Agustus lalu Metro TV berkesempatan mengunjungi pabrik Shantui Heavy Machinery di Kota Jining serta pabrik produsen alat berat XCMG di Kota Xuzhou, untuk melihat kualitas dan teknologi terbaru dari produk-produk mereka.
Pabrik Shantui Heavy Machinery yang berdiri sejak 1980, telah menerapkan sejumlah teknologi terkini dalam produk-produknya. Shantui sendiri telah dikenal sebagai produsen alat berat untuk sektor konstruksi, pertambangan, perkebunan dan sektor infrastruktur lainnya.
Sementara itu pabrik XCMG di Xuzhou mengklaim bahwa saat ini produk alat berat mereka telah mampu bersaing dengan produk-produk alat berat lain di dunia, termasuk yang berasal dari Jepang, Eropa dan AS. XCMG juga mengklaim bahwa mereka adalah perusahaan ketiga di dunia yang sanggup mengembangkan dan memproduksi set lengkap peralatan tambang terbuka dengan skala besar, mulai dari ekskavator, wheel loader, motor grader, serta berbagai jenis crane dan alat berat lainya.
Dalam melakukan penetrasi terhadap pasar Indonesia, Shantui dan XCMG memiliki kerja sama dengan GM Tractors selaku distributor eksklusif. Kendati mendapat banyak tantangan saat pertama kali memasarkan produk Tiongkok di 2005, GM Tractors optimistis produk alat berat asal Tiongkok mampu memenuhi kebutuhan alat berat di Indonesia.
Seiring dengan semakin berkembangnya sektor konstruksi, perkebunan, pertambangan dan proyek infrastruktur di Indonesia termasuk pembangunan ibu kota baru, Indonesia kini menjadi magnet bagi produsen alat berat dunia, tidak terkecuali produsen alat berat dari Tiongkok.