Bedah Editorial MI: Produktif Pascamudik

24 April 2023 08:23

Pulang ke kampung halaman selalu spesial, terutama di saat Lebaran. Ingatan masa kecil, kesederhanaan dan kehangatan keluarga terjalin berkelindan. Bukan berlebihan ketika orang mengatakan bahwa kampung halaman ialah tempat semua cerita dimulai. Kini, libur Lebaran telah usai.

Saatnya para perantau meninggalkan kampung halaman. Berbekal oleh-oleh sejuta kesan dan energi positif hasil kebersamaan dengan kerabat dan handai tolan. Begitulah kehidupan. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat jumpa pers secara daring, Minggu (23/4) kemarin, mengatakan prediksi pemerintah sudah tepat terkait dengan jumlah pemudik 2023, yakni sekitar 123, 8 juta orang.

Secara bergelombang mereka akan balik ke tempat asal. Betapa luar biasanya ketika ratusan juta orang menyerap energi positif dari kampung halaman, kemudian menularkan ke sesama di tempat mereka selama ini tinggal dan bekerja.

Namun, amat disayangkan manakala energi tersebut sia-sia, terbuang-buang saja, tidak ada gunanya. Alhasil, tidak ada alasan membolos bekerja dengan dalih masih di kampung atau kelelahan setelah mudik.

Semangat dari kampung halaman itulah yang sedikit banyak diharapkan dapat mengubah data nan buram tersebut. Pulang dari liburan, semangat terdongkrak. Bekerja lebih bergairah dan terarah. Bergotong-royong demi majunya Indonesia.

Apalagi, banyak agenda yang harus dikerjakan bersama-sama, terutama dalam memulihkan ekonomi yang masih melambat sebagai dampak krisis global. Krisis ini membuat harga komoditas pangan dan energi menjadi gila-gilaan dan perlahan-lahan bergeser menggerogoti sektor keuangan. 

Sektor keuangan global menjadi terganggu imbas pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara untuk meredam dampak krisis sebelumnya lantaran pandemi covid-19, serta ketegangan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina. 

Selain aspek ekonomi, bangsa ini memiliki hajatan besar di bidang politik. Memang akan dilaksanakan tahun depan, tapi sudah hitungan bulan. Sepuluh bulan lagi, tepatnya 14 Februari 2024, akan diselenggarakan pemilu presiden.

Kosakata persaingan akan menjadi lazim dikonsumsi hingga beberapa bulan ke depan. Bahkan bukan mustahil bakal terjadi pembelahan, kalau masyarakat lupa bahwa siapa pun yang nanti menjadi presiden dan wakil presiden ialah putra-putri terbaik bangsa.

Sekali lagi kita berharap, momentum silaturahmi ke kampung halaman di Hari Lebaran tidak hilang begitu saja tanpa kesan. Bangsa Indonesia harus kembali bersiap menjalani kerasnya hidup sambil tetap menjaga kewarasan pasca-Lebaran. Kuncinya energi positif harus ditularkan.

Sumber: Media Indonesia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Muhammad Ali Afif)