Tahun baru 2023 disambut dengan kewaspadaan oleh seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah harus bergerak cepat untuk menangkal gelombang resesi yang melanda dunia untuk menjaga stabilitas di dalam negeri.
Ancaman resesi, ketatnya kebijakan moneter global serta krisis pangan dan energi membuat dunia menyambut tahun 2023 dengan kewaspadaan. Hal ini juga disebutkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan perdagangan pasar modal 2 Januari 2023 lalu.
Namun Presiden Jokowi menyebut, pemerintah akan berupaya tetap mendorong perekonomian indonesia di atas lima persen.
Senada dengan presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyebut, semua pihak akan terus bekerja menjaga stabilitas ekonomi nasional, khususnya di sektor keuangan. Salah satu jurus yang dikeluarkan pemerintah untuk menangkal resesi global, yaitu dengan merilis Perppu nomor 2 tahun 2022 tentang cipta kerja.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Perppu ini bisa memberikan kepastian hukum kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia demi mengejar target investasi sebesar Rp1.200 hingga Rp1.400 triliun guna menekan defisit anggaran dan mencegah gelombang PHK.
Ancaman resesi dunia dan kebijakan moneter ketat dari The Fed diperkirakan bisa menekan ekspor komoditas Indonesia. Hal ini pun belum ditambah dengan krisis energi yang bisa kembali mengerek harga minyak dunia.
