Menyelamatkan Partai Politik

31 August 2024 01:22

Aksi unjuk rasa menentang DPR merevisi Undang-Undang Pilkada seakan mewakili rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap wakilnya. Padahal dalam demokrasi representatif, politisi harus mampu mewakili kepentingan konstituen agar terpilih sebagai anggota legislatif.

Rakyat tentu akan murka, bila wakil rakyat yang dipilihnya seakan justru menghamba kepentingan penguasa. Tidak heran bila sebuah jejak pendapat menempatkan DPR dan partai politik pada peringkat terbawah kepercayaan publik.
 

Baca juga: Memungkas Politisasi Identitas

Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Prinsip ini merupakan konstruksi akuntabilitas kekuasaan bagi penerima mandat rakyat dalam menjalankan pemerintahan. Sehingga dalam sistem demokrasi dikenal semboyan 'suara rakyat adalah suara Tuhan'. 

Apa jadinya bila saat menjabat para politisi tidak bekerja sesuai mandat?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)