Kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus membawa pesan kesederhanaan dan kerukunan yang diharapkan dapat menjadi teladan bagi seluruh individu di Indonesia. Dengan harapan, semboyan Bhineka Tunggal Ika bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bukan sekadar kata-kata.
Selasa siang, 3 September 2024, nuansa berbeda terasa di Bandara Soekarno Hatta. Ada kedamaian berbalut sukacita menyambut sosok yang istimewa yang menginspirasi kerukunan dan meneguhkan persaudaraan kemanusiaan seluruh umat manusia.
Hadirnya Kepala Negara Tahta Suci Vatikan, Paus Fransiskus disambut hangat melebihi dari kepala-kepala negara yang lebih besar. Kunjungan ini tentu tidak hanya menjadi momen penting dalam hubungan diplomatik antara
Indonesia dan Vatikan, tapi juga memiliki makna spiritual mendalam khususnya bagi umat Katolik di Indonesia.
Dalam kunjungannya selama tiga hari di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin perayaan Ekaristi atau
Misa Agung di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis 5 Agustus 2024. Diperkirakan ada 90.000 perwakilan umat Katolik dari seluruh Indonesia yang akan hadir.
Mengawali tur apolistik ke sejumlah negara di Asia Pasifik, Paus Fransiskus memilih
Indonesia, negara dengan mayoritas muslim, sebagai negara pertama yang dikunjungi. Bukan tanpa alasan. tentu ada misi dan makna tersendiri. Berikut cuplikan pidato Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka:
Bapak Presiden, para hadirin sekalian, saya berharap agar setiap orang, dalam kehidupan mereka sehari-hari akan mampu menimba inspirasi dari prinsip-prinsip ini dan menerapkannya ketika melaksanakan kewajiban mereka masing-masing, karena Opus Justitiae Pax, perdamaian adalah karya dari keadilan.
Kerukunan dicapai ketika kita berkomitmen tidak hanya demi kepentingan-kepentingan dan visi kita sendiri, tapi demi kebaikan bersama, dengan membangun jembatan, memperkokoh kesepakatan dan sinergi, menyatukan kekuatan untuk mengalahkan segala bentuk penderitaan moral, ekonomi dan sosial dan untuk memajukan perdamaian dan kerukunan.
Semoga Tuhan memberkati Indonesia dengan perdamaian demi masa depan penuh harapan. Tuhan memberkati Anda sekalian!
Selain pesan keberagaman dan kerukunan yang disampaikannya, momen kedatangan Paus Fransiskus sudah memberi pesan yang amat gamblang. Yakni pesan dan
sikap kesederhanaan.
Paus Fransiskus tiba di Indonesia menggunakan pesawat komersil, bukan jet pribadi. Kendaraan yang digunakan juga bukan kendaraan untuk kepala negara walaupun dirinya adalah pemimpin Vatikan, salah satu negara terkaya.