Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Momentum Refleksi dan Solidaritas Global

26 December 2024 22:56

Provinsi Aceh memperingati 20 tahun bencana gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan wilayah tersebut pada 26 Desember 2004. Acara utama dipusatkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, yang menjadi simbol ketahanan dan spiritualitas masyarakat Aceh. Masjid ini dipilih karena makna historisnya yang mendalam, menjadi saksi kekuatan masyarakat dalam menghadapi salah satu bencana paling dahsyat dalam sejarah Indonesia.  

Peringatan ini ditandai dengan penekanan tombol sirene tsunami oleh Pejabat Pemerintah Aceh pada pukul 08.59 WIB, waktu yang sama saat gelombang tsunami menghantam Aceh. Sirene ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat, tetapi juga sebagai bagian dari edukasi kesiapsiagaan bencana. Ketika sirene berbunyi, masyarakat diajak berdoa dan mengenang para korban yang telah berpulang.  
 

BACA : Sirene Tandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menjadi orang nomor 1 saat bencana terjadi, mengenang upaya tanggap darurat yang dilakukan pemerintahannya. Dalam sudut pandangnya, SBY menggambarkan situasi mencekam di masa-masa awal bencana.  

“Saat tsunami terjadi, saya berada di Jayapura. Informasi sulit diperoleh karena komunikasi di Aceh lumpuh total. Namun, kami segera menyelenggarakan sidang kabinet darurat dan memutuskan langkah cepat untuk menangani bencana ini," kenang SBY, seperti dikutip dari Headline News Metro TV, Kamis 26 Desember 2024.

Ia juga mengingat bahwa langkah seperti penyediaan logistik, pembangunan hunian sementara, dan operasi kemanusiaan besar-besaran dilakukan dalam kondisi yang sangat kritis. Konflik yang saat itu masih terjadi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi tantangan tambahan dalam proses rehabilitasi. Namun, momen ini juga menjadi pendorong terciptanya perdamaian di Aceh.  

“Saya mempercepat perundingan damai dengan GAM agar rehabilitasi bisa berjalan lancar. Perdamaian akhirnya dicapai, dan ini menjadi salah satu langkah penting untuk masa depan Aceh,” tambahnya.  

Selama proses tanggap darurat, ribuan relawan dari seluruh Indonesia turun tangan. Mereka membantu menguburkan korban, mengevakuasi warga, dan mendistribusikan bantuan. Masa tanggap darurat berlangsung selama enam bulan sebelum beralih ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi.  

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id