289 Bus Antarkan Warga Jateng Mudik Gratis

26 March 2025 22:29

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melepas keberangkatan bus mudik gratis menuju ke 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebutkan, program ini disambut antusiasme tinggi dari masyarakat karena membantu meringankan biaya mudik.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melepas keberangkatan 289 armada bus dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Setidaknya ada 14.374 warga yang mengikuti mudik gratis tahun ini.

Mudik Gratis Jateng memfasilitasi masyarakat Jawa Tengah yang bekerja di Jabodetabek dan Jawa Barat. Program ini diperuntukkan bagi warga yang bekerja pada sektor informal, seperti pedagang kaki lima dan asongan, buruh pabrik dan bangunan, sopir angkutan umum, ojek online, dan penyandang disabilitas.
 

Baca:
Perbaikan Jalan di Jateng Ditarget Rampung 15 Hari

Dibandingkan tahun lalu, jumlah armada bus bertambah 50 unit. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berharap dengan adanya mudik gratis ini, masyarakat Jateng bisa menggunakan biaya transportasi mudiknya yang utuh untuk membangun desa.

“Harapannya, sangu utuh. Kalau sangu utuh nanti bisa mbangun desa,” pesan Luthfi saat melepas para pemudik.

“Tapi harapan saya warga Jateng manakala nanti balik di Jakarta belum mendapatkan pekerjaan, sudah tidak usah (tidak usah balik). Bangun desanya sendiri saja sama bupati/ wali kota. Tidak usah bawa teman. Tapi kalau sudah ada pekerjaaan tetap, tidak apa-apa. Kalau belum ada pekerjaaan, cukup membangun desanya masing-masing, bersama bupati/wali kota semuanya sudah bertanggung jawab semua,” lanjutnya.

Suryanto, salah satu warga yang mengikuti Mudik Gratis Jateng 2025, mengaku sangat terbantu. Ia bersama empat keluarganya akan mudik ke Slawi, Kabupaten Tegal. Biasanya ia harus merogoh kocek hingga Rp2 juta untuk transportasi mudik. 

“Saya mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya program pemerintah yang mengadakan mudik gratis. Membantu pada masyarakat yang susah,” kata Suryanto.

Selain itu, Pemprov Jateng juga memfasilitasi masyarakat disabilitas untuk dapat pulang ke kampung halaman dengan nyaman. Salah satunya adalah Faedah dan anaknya, Arif.

Sudah bertahun tahun, mereka mengikuti program ini tanpa dipungut biaya sepeserpun. Adapun, syarat pendaftaran dan informasi yang mudah didapat membuat Faedah dan Arif dapat mengunjungi sanak saudara di Cilacap untuk melepas rindu pada perayaan Idulfitri.

"Kami sudah diperhatikan sekali. Saya alhamdulillah dibantu, kalau nggak dibantu saya nggak bisa (mudik) sendiri," kata Faedah. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)