Banjir yang merendam Dusun Panjunan, Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang masih belum sepenuhnya surut. Namun, sejumlah warga sudah mulai membersihkan rumah meski masih terendam banjir.
Kondisi terparah terjadi di RT 04, di mana air sulit surut karena tidak adanya saluran pembuangan dan tanah yang sulit menyerap air. Sementara itu, banjir yang terjadi RT 01, RT 02, dan RT 03 sudah mulai mengering.
Farhan, warga Kampung Pangasinan, menceritakan bahwa banjir terjadi akibat luapan Sungai Cibeet, dengan ketinggian air mencapai 170 cm. Saat kejadian, ia dan keluarganya sedang beraktivitas di rumah sebelum akhirnya
mengungsi.
Farhan menyebut bahwa banjir ini merupakan peristiwa tahunan di wilayahnya, tetapi tahun ini lebih parah dibanding sebelumnya. Dia juga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi
sungai untuk mencegah banjir berulang.
“Kami warga Pangasinan, terutama di RT 03, berharap Sungai Dawolong dan Cibet bisa dialokasikan agar tidak banjir setiap tahun. Bahkan, kadang sebulan bisa 7 kali banjir,” ujar Farhan seperti dikutip dari
Headline News Metro TV, Jumat 7 Maret 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Karawang melaporkan banjir telah berdampak pada 15 desa atau kelurahan di 5 kecamatan. Kemudian posko pengungsian telah didirikan di Desa Karangligar, di mana terletak sekitar 200–300 meter dari lokasi terparah.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)