Le Minerale Tegaskan Airnya Berasal dari Pegunungan

Komisi VII DPR RI memanggil delapan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk meminta penjelasan terkait asal sumber air yang mereka gunakan. Pemanggilan ini dilakukan sebagai respons atas polemik penggunaan bahan baku AMDK yang mencuat belakangan ini.

Salah satu perusahaan yang dipanggil adalah PT Tirta Fresindo Jaya, produsen Le Minerale. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nurshanty, menyampaikan pemanggilan dilakukan untuk pengawasan, karena ada dugaan salah satu perusahaan menggunakan air dari sumur bor, yang tidak sesuai dengan klaim yang disampaikan ke publik.

Bantahan dan Klarifikasi Le Minerale

Direktur External Affairs dan Regulatory PT Tirta Fresindo Jaya, Johan Muliawan, menegaskan bahwa sumber air Le Minerale berasal dari pegunungan dan mengandung mineral alami berdasarkan studi para ahli. Ia membantah tudingan bahwa air Le Minerale berasal dari air tanah.

"Kami ingin menegaskan kembali bahwa sumber air Le Minerale itu berasal dari pegunungan, bukan dari air tanah. Nah, kemarin pernyataan saya dikutip sebagian oleh media dan disampaikan bahwa seolah-olah sumber air kami adalah air tanah. Sebenarnya bukan," ujar Johan.

Johan menjelaskan, klaim air mineral pegunungan pada label produk telah melalui proses verifikasi di BPOM, berdasarkan data studi ilmiah (isotop, hidrologi, geofisika, geologi, dan hidrokimia).

"Dokumen-dokumen studi itu kami sampaikan kepada BPOM untuk diverifikasi dan BPOM mengecek semuanya dan akhirnya kita boleh mencantumkan bahwa air mineral pegunungan," tambahnya.

Johan menambahkan, sumber air Le Minerale berasal dari pegunungan vulkanik terbaik di Indonesia, seperti Gunung Salak, Gunung Pangrango, Gunung Gede, dan Gunung Bromo. Ia juga menyebut Le Minerale memiliki teknologi canggih untuk menjamin dua hal: keberlanjutan sumber air dan higiene air agar aman dikonsumsi. Sebagai bukti keaslian sumber air pegunungan, Le Minerale dapat mencantumkan kandungan mineral secara jelas di kemasannya.