Jakarta: Indonesia menghadapi ancaman serius bencana seismik yang dikenal sebagai gempa megathrust, sebuah fenomena geologi yang terjadi di zona subduksi tempat lempeng tektonik saling bertumbukan. Potensi gempa dengan magnitudo di atas 8,0 ini menjadi perhatian utama karena dampaknya yang mampu memicu tsunami dahsyat dan kerusakan masif di wilayah pesisir.
Istilah megathrust merujuk pada gempa bumi yang terjadi di sepanjang batas pertemuan lempeng, di mana satu lempeng menyusup ke bawah lempeng lainnya. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pelepasan energi di zona ini sangat besar sehingga menempatkan daerah rawan dalam risiko bencana yang memerlukan mitigasi ketat.
Tim Pusat Studi Gempa Nasional mencatat bahwa Indonesia dikelilingi oleh lima zona lempeng aktif utama, yakni Sumatran Megathrust, Java Megathrust, Banda Megathrust, Northern Sulawesi Thrust, dan Philippine Thrust. Di dalam kelima zona raksasa tersebut, teridentifikasi sebanyak 16 segmen aktif yang terus dipantau karena memiliki potensi memicu guncangan hebat sewaktu-waktu.
Sejarah mencatat bukti nyata kekuatan destruktif ini melalui gempa Aceh pada 26 Desember 2004 yang berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Guncangan yang berpusat di pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia tersebut memicu gelombang tsunami raksasa yang meluluhlantakkan pesisir Aceh hingga menjangkau negara-negara tetangga.
Jejak keganasan aktivitas lempeng ini juga terekam jelas dalam peristiwa gempa Bengkulu pada tahun 2007 yang berkekuatan magnitudo 8,4 dengan pusat di barat laut Lais. Peristiwa yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer tersebut diikuti oleh rentetan gempa susulan yang memaksa ribuan warga mengungsi dan merusak ratusan bangunan di sepanjang pesisir barat Sumatra.
Ancaman serupa kembali terulang pada 25 Oktober 2010 saat gempa Mentawai bermagnitudo 7,7 mengguncang dan memicu tsunami setinggi 3 hingga 5 meter. Lokasi gempa yang dangkal menyebabkan gelombang air laut menyapu desa-desa pesisir dengan cepat, mengakibatkan ratusan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah.
Rentetan peristiwa sejarah dan keberadaan zona aktif ini menegaskan posisi Indonesia sebagai wilayah dengan risiko bencana alam yang tinggi secara berkelanjutan. Pemahaman mendalam mengenai Megathrust serta upaya kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci vital untuk meminimalkan dampak kerusakan di masa depan.
Saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Daffa Yazid Fadhlan)
Streaming