Polisi Berikan Trauma Healing ke Korban Bencana di Aceh

15 December 2025 18:03

Pascabanjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, dampak bencana tidak hanya dirasakan secara fisik. Luka psikologis, terutama pada anak-anak pengungsi, masih membekas hingga hampir tiga pekan setelah kejadian.

Untuk membantu memulihkan kondisi mental para korban, Polres Gayo Lues secara berkelanjutan menggelar kegiatan trauma healing di sejumlah lokasi pengungsian. Salah satunya dilakukan di lokasi pengungsian BLK yang saat ini menampung sekitar 280 kepala keluarga. Lokasi ini berjarak sekitar 17 hingga 19 kilometer dari Desa Agusen, wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang.

Kegiatan trauma healing difokuskan pada anak-anak pengungsi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 100 hingga 150 orang. Beragam aktivitas digelar, mulai dari permainan kelompok, doa bersama, hingga kegiatan edukatif yang dirancang untuk mengurangi rasa takut dan trauma berkepanjangan akibat bencana.
 

Baca juga: Update Korban Bencana Sumatra: 1.030 Meninggal, 206 Masih Hilang


KBO Binmas Polres Gayo Lues, Ibda Lina Afriani, menjelaskan bahwa trauma healing telah dilakukan selama beberapa hari terakhir dengan pendekatan yang sederhana namun menyentuh kebutuhan emosional anak-anak. Menurutnya, anak-anak diajak bermain, berdoa bersama, dan saling bercerita agar kembali merasa aman dan nyaman meski berada di pengungsian.

“Hasilnya mulai terlihat. Anak-anak yang sebelumnya tampak murung dan tertutup kini sudah mulai ceria, mau bermain bersama, dan berinteraksi kembali dengan teman-temannya,” ujar Lina.

Ia mengakui, meski anak-anak kehilangan rumah dan ruang bermain mereka, kegiatan trauma healing membantu memulihkan rasa percaya diri serta semangat mereka. Ke depan, Polres Gayo Lues juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk melanjutkan program pendampingan psikososial bagi anak-anak pengungsi.

Beberapa rencana kegiatan lanjutan antara lain belajar bersama, memasak bersama, menonton film kartun, hingga sesi berbagi cerita yang melibatkan personel Polres. Program ini diharapkan dapat menjaga kondisi mental anak-anak tetap stabil selama masa pemulihan pascabencana.

Hingga kini, Polres Gayo Lues menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi para pengungsi, khususnya anak-anak, agar dampak psikologis akibat banjir bandang dan longsor tidak berlarut-larut.

(Farouq Faza Bagjawan Alnanto)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Nopita Dewi)