Bandara-Bandara Baru di Pulau Jawa Terus Merugi

Sejumlah bandara baru di Pulau Jawa sepi dari penumpang dan terus merugi karena tak mampu untuk menutupi biaya operasional. Akibat sepinya penumpang, hingga kini Bandara Wiriandinata Tasikmalaya tidak melayani penerbangan. 

Biaya operasional terus membengkak dari perawatan bandara mempekerjakan karyawan hingga pengelolaan. Sungguh ironis karena ketidaan penerbangan bandara ini beroperasi tanpa pemasukan. 

Walau demikian, menurut Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya tidak adnaya penerbangan di Bandara Wiriadinata karena maskapai kekurangan armada untuk pesawat jenis propeller. 

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2013, ditetapkan jarak antar bandara untuk Pulau Jawa radius 200 kilometer. Namun tanpa disadari pemerintah melanggar peraturan yang dibuatnya. 

Bandara lainya hanya berjarak 172 kilometer dari Tasikmalaya. Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga diresmikan 21 Juni 2021. Lagi-lagi nasibnya tak jauh beda dengan Bandara Wiriandinata, bandara ini tercatat hanya melakukan penerbangan sebanyak 12 kali. 

Pembangunan infrastruktur bandara seharusnya tidak serta merta dibangun tanpa kajian. Provinsi Jawa Tengah tanpa disadari telah mempunyai enam bandara komersil dengan jarak saling berdekatan untuk ukuran sebuah bandara 

Tak bisa disangkal, maskapi undur diri dari sebuah bandara karena sepi penumpang. Secara bisnis perusahaan penerbangan tak mau merugi. Maskapai selalu mengincar rute penerbangan yang dianggap manis atau bandara dengan potensi lalu lintas udara yang padat.

Deretan bandara sepi seharusnya dibandung dengan kajian profesional. Bisa jadi, mega proyek tersebut hanya dinilai sebagai prestasi politik.