Bantuan Korban Gempa Bawean Dikeluhkan Belum Merata

26 March 2024 19:10

Hari kelima usai gempa mengguncang Pulau Bawean, pembagian bantuan dirasa warga belum merata. Ditambah lagi, ada warga yang baru melahirkan dan terpaksa membawa bayinya berlindung ke posko pengungsian. 

Salah satu tenda pengungsian korban gempa Pulau Bawean di Dusun Pamasaran ini dihuni oleh lebih dari 30 orang pengungsi. Mereka terpaksa tinggal di tenda pengungsian karena rumah-rumah mereka telah rusak parah dan tidak bisa ditinggali lagi. 

Kondisi tenda pengungsian pun jauh dari kata layak. Para pengungsi harus tidur di atas tikar tipis beratap terpal. Bahkan, atap terpal hanya disangga satu bambu. 
 

Baca: Gempa Susulan Masih Menjadi Ancaman Warga Bawean

Para pengungsi mengaku masih trauma, mengingat gempa susulan terus mengguncang. Mereka tidak berani melakukan aktivitas di dalam rumah. 

"Takut terjadi lagi (gempa), makanya masih beraktivitas di luar rumah. Mau ke dalam rumah itu khawatir," ucap salah satu korban gempa, Ruwaidah.  

Sementara itu, di tenda pengungsian juga terdapat bayi yang dalam kondisi kekurangan makanan dan gizi. Para pengungsi berharap, sistem pembagian bantuan bisa dirasakan merata khususnya untuk bayi dan anak-anak yang membutuhkan perhatian dan bantuan yang lebih cepat. 

"Anak-anak dan bayi tidur di luar rumah sekarang, bersama orang tuanya," ujar Ruwaidah. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)