21 September 2024 09:37
SIKAP dukung-mendukung yang dilakukan partai politik terhadap suatu pemerintahan adalah wajar, begitu juga sebaliknya. Selama visi dan misi pemerintah selaras dengan visi misi parpol yang bersangkutan dan demi kebaikan kehidupan bersama, sah-sah saja.
Begitu pula jika tidak sejalan, parpol boleh menjadi oposan pemerintah. Yang jadi masalah jika sikap itu disertai transaksi politik. Mendukung ada pamrihnya, menjadi pengkritik juga cuma lantaran sakit hati tidak kebagian kursi.
Sikap semacam itu jelas tidak baik dan melukai rakyat. Sebab, salah satu fungsi dan tujuan keberadaan parpol adalah sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam menyuarakan aspirasi dan mengembangkan demokrasi. Artinya, kepentingan mereka mesti ditempatkan di atas segalanya, bukan semata mengakomodasi keinginan atau kepentingan segelintir elite partai.
Berdasar pemikiran ini, apa yang disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk mendukung tanpa pamrih terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, kiranya patut diapresiasi. NasDem, demikian kata Surya, tidak perlu diragukan bakal mendukung penuh pemerintah tanpa perlu mendapat jatah menteri. Ia pun, kata dia, tidak akan mencampuri urusan tersebut karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden.
Baca: Tak Ingin Diprioritaskan Masuk Kabinet, Surya Paloh: Kursi Menteri Bukan Segalanya |