Viral Stasiun Sudirman Penuh Sesak, Ini Penjelasan KAI

Penumpukan penumpang yang terjadi di Stasiun Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat sempat viral di media sosial. Hal ini dinilai merupakan imbas dari peningkatan penumpang KRL, serta integrasi MRT Jakarta, TransJakarta dan LRT Jabodebek. 

Penumpukan penumpang di Stasiun Sudirman tidak hanya terjadi pada bagian peron, tapi juga pada bagian eskalator. Banyak penumpang yang mencoba untuk naik atau turun melalui eskalator yang sama sehingga menyebabkan kepadatan. 

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menjelaskan, kepadatan di Stasiun Sudirman yang sempat viral terjadi pada peak hour yakni jam pulang kerja. Stasiun Sudirman sendiri saat ini telah terintegrasi dengan MRT, TransJakarta, dan LRT sejak Agustus lalu.

"Ada kepadatan saat peak hour karena penumpang berkumpul di satu sudut," ujar Didiek. 

Didiek menyebut, pihak Stasiun Sudirman telah memindahkan charger booth yang ada di area tersebut. Posisi berhenti kereta juga diatur agar tidak menyebabkan kepadatan. 

"Charger kita pindahkan ke ujung peron, kemudian posisi berhenti kereta kita majukan sekitar 20 meter," kata Didiek. 

Saat ini penumpang di Stasiun Sudirman tercatat naik sekitar 32% setelah beroperasinya LRT. Didiek menyebut, sebelumnya Stasiun Sudirman melayani sekitar 27 ribu penumpang kini menjadi 36 ribu. 

Didiek mengimbau seluruh penumpang menaati aturan yang berlaku. Penumpang juga diminta tidak saling dorong saat mengantre. Selain itu, penumpang juga bisa naik atau turun di Stasiun BNI City.