Pemimpin tertinggi Katolik Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Timor Leste pada Senin, 9 September 2024. Negara dengan populasi 97% Katolik itu siap menyambut kedatangan Paus.
Timor Leste akan menjadi negara ketiga dalam rangkaian perjalanan kerasulan Paus Fransiskus. Kali ini, Ibu Kota Dili ramai terpasang spanduk dan papan reklame menyambut kunjungan Paus Fransiskus.
Perjalanan apostolik Paus Fransiskus merupakan perjalanan terpanjang selama masa kepausan. Diawali di Indonesia pada 3-6 September 2024, kemudian Paus lanjut bertolak ke Papua Nugini 6-9 September 2024, dilanjutkan ke Timor Leste, dan akan ditutup di Singapura hingga Jumat, 13 September 2024.
Puncak kunjungan paus di Timor Leste adalah perayaan Misa Kudus di Lapangan Tasitolu yang akan digelar pada Selasa, 10 September 2024, sebelum ia bertolak ke Singapura keesokan harinya.
Paus Fransiskus Junjung Semangat Toleransi
Meski menempuh perjalanan terjauh dan tersulit mengingat berbagai masalah kesehatan yang dialaminya, Paus Fransiskus tetap antusias mengunjungi umatnya dan bertemu dengan tokoh tokoh lintas agama. Seperti saat di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim, Paus sempat bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Dalam kunjungannya pada Kamis, 5 September 2024, Paus Fransiskus berkesempatan melihat langsung Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan
Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Paus Fransiskus sangat terkesan dengan terowongan tersebut. Menurutnya, Terowongan Silaturahmi sebagai makna persahabatan yang kuat antara gereja dengan masjid. Begitu juga persahabatan antara Islam dengan Katolik.
Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar meminta Paus Fransiskus menjadi saksi dari fungsi trowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
"Dua tempat ibadah agung yang tidak hanya berhadapan satu sama lain, tetapi juga terhubung satu sama lain," ujar Paus Fransiskus, Kamis, 5 September 2024.
Kesederhanaan dalam Perjalanan Paus
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Paus Fransiskus menunjukkan gaya hidup sederhana. Paus tiba di Indonesia menggunakan pesawat komersial Italia Airways. Ia bahkan menolak menginap di hotel dan memilih menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Tak hanya itu, Paus juga tak menggunakan mobil mewah. Ia justru meminta mobil sipil yang biasa digunakan masyarakat Indonesia.
Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus menggunakan mobil Innova Zenix putih dan duduk di kursi depan bersebelahan dengan supir. Paus leluasa menyapa dan memberkati ummat yang menunggu di sepanjang jalan yang dilewati Paus.