Tidak dipungkiri Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini menjadi magnet tujuan wisata di Yogyakarta. Wisata pantai tentu menjadi daya tarik utama kabupaten terluas di DIY ini.
Namun siapa sangka selain keindahan pantainya, Kabupaten Gunungkidul ternyata menyimpan cerita sejarah yang menarik. Salah satunya kisah napak tilas perjalanan Prabu Brawijaya di pesisir selatan Jawa. Kisah ini kini menjadi salah satu paket wisata, sekaligus budaya yang menarik untuk ditelusuri.
Perjalanan napak tilas dimulai dari area Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kapanewon Saptosari sampai ke Pantai Widodaren atau Widodari. Peserta kemudian melanjutkan perjalanan dengan tracking ke Pantai Rawa dan diajak mengikuti upacara adat kenduri. Tradisi kenduri biasanya dipimpin sesepuh desa dengan menyediakan hasil bumi sebagai ungkapan syukur atas tercapainya harapan.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Pantai Pantai Upeso, Pantai Torohudan dan berakhir di Pantai Ngobaran dan Nguyahan. Di Pantai Nguyahan, peserta akan dihibur dengan kesenian gejog lesung dari masyarakat setempat.
Lesung adalah alat penumbuk padi dari bahan kayu. Masyarakat Jawa zaman dulu menggunakan alat ini dalam proses pasca panen.
Kolaborasi seni budaya dan pariwisata dikembangkan Pemda Gunungkidul sebagai salah satu daya tarik wisata. Ini menjadi langkah Gunungkidul menuju industri budaya. Termasuk memberdayakan seniman dan budayawan di Gunungkidul.
