NEWSTICKER

Elite Politik Ramai-Ramai Tolak Pemilu Proporsional Tertutup

24 February 2023 07:21

Uji materi Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu masih terus bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK). Polemik penolakan perubahan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup ini mencuat di kalangan elite partai politik.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin khawatir jika sistem pemilu proporsional tertutup atau mencoblos partai politik terwujud. Bila benar sistem pemilu menjadi tertutup, Cak Imin menilai Indonesia dalam bahaya.

Cak Imin berpandangangan tidak logis jika MK memutuskan sistem pemilu tertutup. Menurut Cak Imin, hal itu harus jadi perhatian karena sistem politik di Indonesia akan berubah tanpa tahu apa yang akan terjadi.

Tidak hanya Cak Imin, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono juga mendukung Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Dirinya menilai sistem pemilu secara tertutup dapat merampas hak masyarakat dalam memilih langsung dan hal ini menggerus demokrasi.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku tak pernah membicarakan polemik sistem pemilu yang saat ini sedang diuji di Mahkamah Konstitusi dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Surya Paloh, sikap pemerintah sudah jelas, yakni mendukung sistem proporsional terbuka.

Presiden ke-enam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mencium adanya gelagat Mahkamah Konstitusi yang akan mengabulkan uji materi UU Nomor 17 tentang pemilu, yang merubah sistem pemilu saat ini menjadi sistem proporsional tertutup. SBY pun memberikan catatan krisis terhadap polemik sistem pemilu yang saat ini sedang diuji MK.

Satu-satunya partai yang ngotot dengan sistem proporsioanl tertutup atau memilih partai adalah PDIP. Tak heran jika sikap PDIP tersebut disorot tajam masyarakat.

Menurut pengamat politik dari Trust Indonesia menyebut, perubahan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup merupakan syarat kepentingan golongan tertentu, bukan merupakan kepentingan publik.

Arus penolak perubahan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup, sebetulnya sangat kuat tidak hanya dikalangan elit politik, melainkan juga di kalangan masyarakat yang notabene merupakan pemilih dalam kontestasi pemilu mendatang.