Mengenal Puncak Carstensz, Gunung Tertinggi dan Paling Menantang di Indonesia

Zein Zahiratul Fauziyyah • 26 August 2025 13:49

Jakarta: Indonesia memiliki kebanggaan alam berupa Puncak Carstensz atau Puncak Jaya, gunung tertinggi di Tanah Air sekaligus salah satu dari Seven Summits, yaitu tujuh puncak tertinggi di setiap benua. Berada di jajaran Pegunungan Sudirman, Papua Tengah, puncak ini menjulang setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut dan menjadi destinasi impian para pendaki dari seluruh dunia.

Keunikan dan Tantangan

Puncak Carstensz dikenal unik karena menjadi satu-satunya gunung di Indonesia yang memiliki gletser tropis. Sayangnya, gletser tersebut terus menyusut akibat perubahan iklim dan diperkirakan bisa hilang dalam beberapa dekade mendatang.

Tidak seperti gunung-gunung lain di Indonesia yang lebih banyak ditempuh dengan jalur trekking, pendakian Carstensz menuntut keterampilan panjat tebing. Jalur menuju puncak dipenuhi tebing curam, tali pengaman, dan medan teknis yang menantang. Beberapa jalur yang biasa digunakan pendaki antara lain Jalur Sugapa, Ilaga, dan Tembagapura, masing-masing dengan tingkat kesulitannya sendiri.

Tragedi di Ketinggian

Bahaya pendakian Carstensz kembali menjadi sorotan pada 27 Februari 2025. Dua pendaki wanita asal Indonesia, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, meninggal dunia akibat kedinginan dan hipotermia saat turun dari puncak. Kabar duka ini dikonfirmasi Andreas Harsono, sahabat lama keduanya, yang menyebut Lilie dan Elsa, masing-masing berusia 60 tahun, menghembuskan napas terakhir di kawasan pegunungan dekat Timika.

Tragedi tersebut menegaskan bahwa mendaki Carstensz bukan sekadar soal keberanian, melainkan juga kesiapan fisik, mental, dan perlengkapan.

Jejak Sejarah Penemuan

Puncak Carstensz pertama kali dicatat pada 1623 oleh penjelajah Belanda Jan Carstenszoon, yang mengaku melihat puncak bersalju dari kejauhan. Klaim itu sempat diragukan, karena salju di kawasan tropis dianggap mustahil. Baru pada 1909, Hendrikus Albertus Lorentz bersama enam orang dari suku Kenyah berhasil mencapai kawasan sekitar puncak dan membuktikan keberadaan salju abadi.

Ekspedisi demi ekspedisi kemudian dilakukan. Pada 1962, Heinrich Harrer, seorang pendaki asal Austria, bersama timnya berhasil menjejakkan kaki di puncak. Sejak saat itu, Carstensz menjadi salah satu tujuan prestisius bagi pendaki dunia.

Puncak ini juga mengalami beberapa kali pergantian nama. Setelah integrasi Papua ke Indonesia pada 1969, nama Piramida Carstensz resmi diubah menjadi Puncak Jaya. Namun, di kalangan pendaki internasional, sebutan Carstensz Pyramid masih populer hingga kini.

Simbol Papua dan Indonesia

Bagi masyarakat Papua, puncak ini lebih dari sekadar gunung. Dalam bahasa suku Amungme, Puncak Carstensz dikenal sebagai Nemangkawi Ninggok, yang memiliki makna spiritual mendalam.

Selain itu, posisi Carstensz sebagai bagian dari Seven Summits menjadikannya simbol kebanggaan Indonesia di mata dunia. Dengan kombinasi lanskap tebing batu kapur, salju tropis, hingga hutan hujan di ketinggian rendah, gunung ini menawarkan pesona sekaligus tantangan yang jarang ditemui di belahan dunia lain.

Warisan Alam yang Terancam

Studi ilmiah menunjukkan bahwa gletser Carstensz terus menyusut secara signifikan sejak 1970-an. Citra satelit bahkan mencatat bahwa Gletser Meren di sekitar Carstensz telah lenyap antara 1994 hingga 2000. Jika tren pemanasan global berlanjut, gletser Carstensz diperkirakan akan hilang sepenuhnya dalam beberapa puluh tahun ke depan.

Puncak Carstensz adalah monumen alam yang menyimpan kebanggaan sekaligus tantangan besar. Ia menjadi saksi perjalanan sejarah, simbol budaya Papua, dan pengingat betapa rapuhnya alam di tengah perubahan iklim.

Nah, Sobat MTVN Lens, gimana menurut kamu? kalau punya kesempatan, apakah kamu berani mencoba menaklukkan Puncak Carstensz, atau cukup menikmati keindahannya dari jauh?

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya ada di Metrotvnews.com.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)