Perjuangan luar biasa ditunjukkan oleh seorang ayah bernama Basuki, dalam mendampingi putri tercintanya, Nafa Mauliawati yang saat ini berusia 18 tahun. Sudah dua tahun lamanya Nafa berjuang melawan penyakit kanker otak ganas yang menggerogoti kondisi fisiknya.
Kondisi Nafa sungguh mengundang haru. Bagian tempurung kepalanya terpaksa dilepas sebagai upaya medis agar ia tetap bisa bernapas. Penyakit ini juga merenggut penglihatannya serta membuat tangan dan kaki kanannya lumpuh. Bahkan, bagian kepala Nafa kerap mengeluarkan nanah akibat infeksi yang berkepanjangan.
Sudah tiga kali Nafa menjalani operasi besar, dan saat ini lebih banyak terbaring di kasur karena tubuhnya yang lemah. Namun, keterbatasan ekonomi membuat sang ayah, Basuki, kesulitan membawa Nafa untuk kontrol ke rumah sakit. Sebagai penjual di warung kopi kecil, Basuki harus mengandalkan penghasilan seadanya untuk menutupi biaya pengobatan.
“Semua demi Nafa. Sepeda motor saya jual, TV saya jual, apa pun yang bisa dijual saya jual demi Nafa. Buat operasi, kemoterapi, sinar. Semua sudah saya lakoni," ujar Basuki dikutip dari
Newsline Metro TV pada Jumat, 18 Jumat 2025.
Nafa saat ini rutin menjalani terapi akupunktur sebanyak dua kali dalam seminggu di Kota Cirebon. Biaya per sesi sekitar 200 ribu rupiah, termasuk suntikan vitamin saraf. Sayangnya, tak semua biaya ini ditanggung
BPJS. Kendala transportasi dan kebutuhan obat pun menjadi beban tambahan yang harus dipikul keluarga.
Hingga kini, belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Basuki hanya bisa bersyukur atas uluran tangan dari para dermawan dan platform donasi yang meringankan sedikit beban pengobatan anaknya.
“Terima kasih BenihBaik dan Metro TV. Semoga Allah membalas semua kebaikan para donatur dan pemirsa yang sudah membantu meringankan beban kami," kata Basuki.
Donasi untuk Nafa
Donasi melalui rekening: Yayasan Benih Baik Indonesia
BCA: 867-0323-456
Mandiri: 164-00111-02227
m.benihbaik.com
Meski kondisi tubuhnya lemah, senyum Nafa masih mampu menghadirkan kekuatan luar biasa bagi sang ayah. Perjuangan mereka masih panjang, dan harapan masih menyala. Di tengah keterbatasan, cinta dan semangat terus menjadi bahan bakar untuk bertahan.
Semoga ada lebih banyak lagi tangan-tangan yang tergerak untuk membantu Nafa dan ayahnya. Perjuangan mereka menjadi pengingat bahwa harapan dan kasih sayang keluarga mampu bertahan dalam ujian seberat apa pun.
(Tamara Sanny)
Streaming