Sri Mulyani Sebut Tarif Trump Picu Persaingan Global

8 April 2025 16:50

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah negara memicu persaingan global. Menurutnya, kini sudah tak ada lagi kawan dan lawan. 

"Kebijakan tarif Amerika menjadikan risiko ketidakpastian yang luar biasa. Kalau kita lihat timeline-nya selama satu episode, 1 Februari hingga April ini dalam dua bulan telah mengubah landskap perekonomian global," kata Sri Mulyani dalam acara dialog bersama pelaku ekonomi di Jakarta, Selasa, 8 April 2025. 

Sri Mulyani menjelaskan saat Presiden Trump mengeluarkan executive order pada 1 April lalu, yang mengatakan Kanada diberikan tarif 10?n energinya 25%, Meksiko diberikan tarif 25?n Tiongkok 10% tersebut telah mengubah seluruh tatanan perkawanan. Padahal, hal itu sebelumnya dianggap sepele. 

"Sejalan dengan waktu muncul kemudian retaliasi atau respons dan ancaman tambahan untuk produk tertentu seperti baja dan aluminium. Kemudian muncul executive order yang baru tanggal 4 Maret persis sebulan yang lalu untuk menambah Tiongkok 20?n Kanada melakukan retaliasi," jelas Sri Mulyani.

"Timeline ini menggambarkan hanya dalam waktu 1 bulan, dunia yang tadinya di-govern dengan rule base sekarang tidak ada lagi kepastian. Ini yang menjadi salah satu yang perlu untuk kita perhatikan di dalam kita mengelola ekonomi. Tidak kita terus-menerus terkaget-kaget, namun pada saat yang sama kita tetap waspada," tambahnya. 
 

Baca juga: Presiden Prabowo Mengaku Tidak Antikritik

Sri Mulyani juga mengatakan tarif resiprokal yang disampaikan oleh AS terhadap 60 negara menggambarkan cara penghitungan tarif yang tidak bisa dipahami. Ilmu ekonomi pun disebut sudah tidak berlaku. 

"Yang penting pokoknya tarif duluan karena tujuannya adalah menutup defisit. Tidak ada ilmu ekonominya di situ. Itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli kepada orang lain lebih banyak dari apa yang saya bisa jual kepada orang lain itu is purely transactional, enggak ada landasan ilmu ekonominya," bebernya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)