Ledakan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat siang, 7 November 2025, terus diselidiki. Dalam sebuah foto yang beredar luas di media sosial, menunjukkan satu orang terkapar dengan sebuah senjata di sampingnya di lokasi kejadian.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus, menegaskan bahwa benda yang disangka senjata api tersebut hanyalah senjata mainan. Hal itu ia sampaikan usai meninjau langsung lokasi ledakan terjadi.
"Ya, ada gambar itu tapi ternyata senjata mainan. Senjata mainan, bukan senjata beneran ya, setelah kami cek itu senjata mainan," tegas Freidrich.
Klarifikasi ini meredakan spekulasi awal mengenai kemungkinan adanya serangan bersenjata dalam peristiwa tersebut.
Penyebab Ledakan Masih Diselidiki, 20 Korban Terluka
Terkait dengan sumber ledakan itu sendiri, Wamenko Polkam menyatakan bahwa pihak berwenang belum dapat memastikan penyebabnya secara mutlak. Spekulasi mengenai apakah ledakan berasal dari sound system atau benda lain masih dalam proses penyelidikan tim forensik.
Freidrich juga menepis dugaan awal bahwa insiden ini melibatkan bahan peledak seperti bom molotov.
"Nah, tentang ledakan masih di tim forensik lagi kerja, apa ledakan atau apa gitu ya. Kalau bom melotov pasti sudah kebakar itu, namanya karpet," jelasnya.
Dari sisi korban, Freidrich Paulus memastikan bahwa dari 20 korban yang terluka dan dievakuasi, tidak ada satu pun yang meninggal dunia atau ditemukan tewas.
"Alhamdulillah tidak ada," ujarnya.
Identitas Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Diselidiki
Mengenai sosok yang tergeletak di samping senjata mainan yang di media sosial ramai disebut sebagai terduga pelaku, Freidrich menyebutkan pihaknya belum mengetahui identitas pasti orang tersebut. Ia meminta publik untuk tidak gegabah menyimpulkan peristiwa ini sebagai aksi terorisme.
"Jangan terlalu... namanya masih diselidiki. Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Belum, kita belum sampai ke sana ya," tutupnya.
Pihak kepolisian dan tim forensik saat ini masih berada di lokasi untuk mengumpulkan bukti demi menungkap kronologi serta penyebab ledakan yang sempat memicu kepanikan di lingkungan SMAN 72 Jakarta Utara tersebut.