Pos Indonesia Siap Distribusikan Gerakan Pangan Murah

19 July 2025 09:09

PT Pos Indonesia mengambil peran dalam Gerakan Pangan Murah (GPM). Program nasional ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan memperluas akses bahan pokok kepada masyarakat.

Peluncuran program ini dilaksanakan di Kantor Pos KCU Jakarta Flora, Jumat, 18 Juli 2025. Dalam program ini, Pos Indonesia tidak hanya menjadi distributor, tetapi mengerahkan seluruh infrastruktur logistik modern dan layanan digitalnya untuk memastikan bahan pokok ini tersalurkan secara tepat, cepat, dan aman hingga seluruh pelosok negeri. 

Operasi pasar ini merupakan respon pemerintah terhadap kenaikan harga beras di sejumlah daerah. Pemerintah melalui Bulog menggelontorkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp62.500 per 5 kilogram (kg) atau Rp12.500 per kg di wilayah zona 1. 

"Ini mengantisipasi agar harga beras turun, tidak naik di saat stok kita banyak. Target kita hasil rakornas kemarin adalah, yang pertama kita melepas 360 ribu ton itu untuk bansos. Yang kedua adalah kita lepas SPHP 1,3 juta ton. Total 1,5 juta ton seluruh Indonesia bergerak bersama-sama," ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. 
 

Baca juga: Wapres Gibran Apresiasi Kesungguhan Pos Indonesia Jalankan Amanah Negara

Peluncuran program pangan murah melibatkan berbagai kementerian dan lembaga melalui rapat koordinasi tingkat tinggi. Pemerintah menargetkan beras SPHP ini bisa tersalurkan sebesar 1,3 juta ton mulai Juli-Desember 2025.

"(Kita) melakukan operasi pasar karena ada beberapa daerah yang harganya naik, maka dilakukan operasi pasar oleh Bulog dengan SPHP sebanyak 1,3 juta ton dengan harga Rp62.500 di sini, kalau di timur ada tambah sedikit. Per kilo jatuhnya Rp12.500. Mudah-mudahan ini bisa membantu menstabilkan harga yang di beberapa tempat ada kenaikan," kata Menko Pangan, Zulkifli Hasan.

Sebagai mitra utama, Pos Indonesia mengoperasikan 3.800 outlet dari total 5.302 titik distribusi nasional. Hal ini menjadikan mereka sebagai BUMN dengan jaringan paling luas dalam program ini.

"Dari 3.800 outlet, kita hari ini launching di Fatnawati bersama dengan kurang lebih 187 atau itu posisi pagi, mudah-mudahan siang hari ini sampai 215 kantor pos di seluruh Indonesia," ungkap Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun.

Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kemasan 5 kg per hari. Hal itu dilakukan untuk memastikan pemerataan distribusi dan mencegah penimbunan.

Dengan pelibatan aktif Pos Indonesia, operasi pasar kini menjangkau lebih luas hingga ke pelosok desa. Pos Indonesia menyatakan siap terus mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui kekuatan logistik dan teknologi yang dimilikinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)