Gubernur Jakarta Pramono Anung dan rombongan kepala daerah PDI Perjuangan menyusul ke Akmil Magelang untuk mengikuti retret pada Senin kemarin, 24 Februari 2025. Pramono menyebut, suasana di Lembah Tidar terasa nyaman dan mengaku bisa tidur pulas.
Kehadiran Gubernur Jakarta Pramono Anung dan sejumlah kepala daerah PDIP lainnya masih jadi tanda tanya di tengah berlakunya instruksi Ketua Umum Megawati yang meminta mereka untuk menunda ikut retret yang diadakan pemerintah di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
Pramono kembali irit bicara saat disinggung soal kehadiran kepala daerah PDIP di Akmil Magelang. Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu justru bercerita soal suasana Lembah Tidar yang nyaman dan mengaku tidur pulas di malam pertamanya mengikuti pembekalan.
"Suasana kebatinan di Lembah Tidar lebih sejuk, lebih nyaman, udaranya lebih bagus," kata Pramono.
"Saya tidur pules, saya jam 11 sudah tidur. Bangun subuhan juga seperti biasa. Jadi tidak ada sesuatu yang (berbeda)," lanjutnya.
Kehadiran Pramono dan sejumlah kepala daerah PDIP di Akmil Magelang, menurut analis politik Charta Politika Yunarto Wijaya menunjukkan adanya komunikasi di belakang layar antara pemerintah dengan DPP PDI Perjuangan. Meski demikian, Yunarto tak yakin komunikasi itu juga berkaitan dengan Sekjen Hasto Kristiyanto yang kini ditahan KPK.
"Di panggung belakang ini komunikasi terjadi, paling tidak antara Kemendagri dan Kepala Daerah yang masih harus menunda karena masih menunggu komunikasi dengan DPP PDI Perjuangan," tutur Yunarto.
Hal yang jelas, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira memastikan belum ada perubahan instruksi Megawati yang meminta penundaan retret di Magelang. Andreas enggan berkomentar terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada para kader yang hadir di Magelang tersebut.
"Belum ada, belum ada (perubahan instruksi)" kata Hugo.