Sopir Bus ALS Sempat Mengeluh Sulit Atur Kecepatan

Dirlantas Polda Sumatera Barat AKBP Reza Chairul Akbar Sidiq mengungkap penyebab kecelakaan maut bus ALS (Antar Lintas Sumatera) yang menewaskan 12 orang di Kelurahan Bukit Surungan, Kecematan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Sopir sempat mengeluh sulit mengendalikan laju kecepatan kendaraan sebelum kecelakaan.
 
“Penyelidikan telah kami lakukan pada hari ini, Selasa, 6 Mei 2025. Kami nantinya akan dibantu oleh Subdit Laka Ditjakum Korlantas Polri pada penyelidikan esok hari,” kata AKBP Reza.
 
“Keterangan sementara dari kernet bus, sebelum kejadian sopir mengeluhkan tidak dapat mengendalikan laju kendaraanya. Menjelang sampai di tempat kejadian perkara (TKP) Terminal Busur terdapat tanjakan dan turunan yang curam. Bus pun oleh ke arah kiri dan merebah menabrak pagar rumah warga setempat,” tambahnya.
 
Reza menambahkan bahwa sebelum kejadian, bus sempat beristirahat sebentar di daerah Bukittingi.
 
Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut anggaran untuk sistem manajemen keamanan (SMK) dipangkas buntut  efisiensi. Hal itu berpotensi meningkatkan angka kecelakaan.
 

Baca: Korlantas Polri Kirim Tim Usut Penyebab Kecelakaan Maut Bus di Padang Panjang

“Mestinya bus Antar Kota Antar Provinsi diperiksa secara berkala. Tentunya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan mendalami lagi sejauh mana. Memang persoalan pengemudi yang lelah atau sarana bus yang kurang memadai sering terjadi pada bus,” kata dia.
 
“Perusahaan-perusahaan bus harusnya memiliki sistem manajemen keselamatan (SMK), masalahnya anggaran untuk SMK itu dipangkas untuk efisiensi,” jelasnya.
 
Ia menambahkan efisiensi anggaran boleh saja, tetapi program-program yang berkaitan dengan keselamatan jangan ikut dipangkas. “KNKT itu pun dipangkas anggarannya. Ini kan menyebabkan celaka dan tinggal menunggu waktu kecelakaan terjadi,” ujarnya.