8 March 2024 11:24
KPI Pusat telah menyelesaikan riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) periode II 2023. Hasil penelitian itu berisikan nilai indeks dari delapan kategori program siaran, mulai dari religi, variety show, talkshow, berita, wisata budaya, anak, infotainment, serta sinetron.
Nilai indeks dari masing-masing kategori program siaran memiliki muatan strategis bagi para pemangku kepentingan. Salah satunya bagi kalangan akademisi. Kegiatan tersebut bertujuan mewadahi masukan dan rekomendasi dari kalangan akademisi terkait IKPSTV.
Ketua KPI Pusat Ubaidillah dan Dr. Dadang Rahmat hidayat selaku Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), serta Dr. Leila Mona Ganiem dari Universitas Mercu Buana melakukan tanda tangan kesepahaman dan kerjasama riset kualitas siaran televisi bersama pakar serta akademisi.
Ubaidilah mengatakan Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) merupakan program prioritas nasional sejak 2015 yang bertujuan melihat kualitas isi siaran pada stasiun televisi jaringan nasional.
"KPI melakukan Penandatanganan Nota kesepahaman antara Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan Kampus Universitas Mercu Buana. Kita melihat bahwa selama ini KPI dalam membuat program riset Indeks Penyiaran Program Televisi sudah berjalan selama 10 tahun hingga sekarang, sebagai program prioritas oleh Bapenas. Maka KPI terus melakukan kordinasi dengan ISKI karena di awal-awal program ini selalu melibatkan para praktisi dari penyelenggara yaitu dari kampus-kampus," tutur Ubaidilah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyampaikan harapannya melalui konferensi video, adanya kerjasama antara KPI, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), dan Universitas Mercu Buana menghasilkan rumusan program yang memiliki konten berkualitas dan tidak tepaku kepada rating share.
Ia juga mengatakan program siaran televisi talk show "Kick Andy" dari Metro TV sebagai contoh tayangan yang berkualitas berdasarkan penilaian pakar dan akademisi namun memiliki rating setinggi program lain yang kualitas kontennya tidak lebih baik, bahkan peminatnya juga tidak lebih banyak dari program podcast.