7 June 2024 12:21
Aktivitas galian C yang meningkat pesat di kawasan Desa Lhok Keutapang, Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh menyebabkan kerusakan serius terhadap ekosistem sungai. Pertambangan pasir dan juga batu untuk pembangunan Bendungan Rukoh Proyek Strategis Nasional (PSN) telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada lingkungan sekitar.
Permukaan sungai di Desa Lhok Ketapang, Aceh ini rusak parah. Warga akhirnya prihatin akibat tingginya aktivitas galian C ini. Aliran sungai yang sebelumnya jernih, kini keruh akibat sedimentasi yang dihasilkan oleh galian ini. Perusakan ekosistem sungai ini berdampak dari pembangunan Bendungan Rukoh yang merupakan PSN.
Penambangan pasir dan batu yang meningkat menyebabkan satu jembatan rangka baja dan masjid terancam amblas ke sungai. Hal ini diperburuk oleh kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap aktivitas pertambangan. Meskipun telah mendapatkan izin dari Dinas Provinsi Aceh, saat ini kondisi sekitar sungai semakin parah dan mengancam keberadaan masyarakat sekitar. Pihak desa dan masjid telah menerima kontribusi dari perusahaan dengan kisaran puluhan juta rupiah.
"Kondisi sungai yang sudah hancur dikeruk untuk kepentingan pengambilan pasir demi pembangunan waduk ini menjadi ancaman besar ke depan. Selain akan terancam bencana terjadi juga terjadi kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah. Padahal sungai yang sudah rusak itu adalah sumber air untuk warga yang ada di sana," Ungkap Kadiv. Advokasi dan Kampanye Walhi Aceh, Afifudin.