22 August 2022 16:17
Master keroncong asal Solo, Waldjinah berdedikasi kepada bangsa Indonesia melalui batik yang dikenal dengan Batik Walang Kekek. Melalui booth batik yang dipamerkan di lantai pusaka di gedung Sarinah, Jakarta Pusat, berbagai macam batik milik Waldjinah hadir dengan pola-pola yang langka.
Waldjinah mulai menekuni Batik Walang Kekek sejak 2016 sebagai bentuk kecintaannya pada seni batik, dan dibuka pada dua tahun setelahnya.
"Batik Walang Kekek adalah wadah pelestarian Ibu Hj. Waldjinah dalam mendedikasikan seni kepada bangsa Indonesia, selain musik keroncong," tutur menantu Waldjinah, Ester Wulandari.
Melalui kakaknya yang juga seorang seniman dan pengajar batik hingga ke Amerika dan Jepang, Waldjinah bersama-sama menciptakan akulturasi budaya, di antaranya akulturasi Jepang, China, Eropa, Thailand, dan Jawa Baru. Dari akulturasi tersebut, telah hadir lebih dari 500 pola langka sejak 1990 silam.
Dengan pola langka tersebut, pemerintah menghakikan karya Waldjinah ke Kemenkumham untuk mengurangi perebutan hak milik oleh perseorangan ataupun kelompok lain. Dalam pembuatannya, Batik Walang Kekek membutuhkan waktu selama lima hingga sembilan bulan, dan dibuat dalam jumlah yang terbatas.