Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD merespon ancaman KKB Papua yang akan menembak pilot Susi Air, jika dalam dua bulan tidak ada dialog terkait Papua Merdeka. Mahfud menyebut prioritas pemerintah tetap pada penyelamatan sandera tanpa adanya korban jiwa dan tetap mengupayakan negosiasi.
"Ya kita tangani sendiri secara internal. Kita kebijakannya tidak melibatkan negara lain. Ini internal kita dan kita bisa melakukan itu (penyelamatan pilot dan negosiasi)," jelas Mahfud.
Mahfud menambahkan bahwa pemerintah Indonesia menolak bantuan dari pihak luar dan tetap pada pendirian bahwa Indonesia bisa tanpa bantuan dari internasional.
Senada dengan Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga memastikan bahwa TNI-Polri hingga saat ini masih terus berupaya melakukan penyelamatan dengan jalur negosiasi.
Panglima TNI menegaskan upaya penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Martheins harus dilaksanakan dengan hati-hati, agar prosesnya tidak menimbulkan korban jiwa dari warga sipil.
"Kita terus berusaha menyelamatkan pilot dengan tidak menimbulkan korban jiwa baik dari masyarakat ,"jawab Panglima TNI Yudo Margono.
Proses penyelamatan juga tidak luput dari adanya kendala, yakni cuaca dan medan yang dilalui.
"Berusaha semua negosiasi secara damai. Kita sudah usahakan terus,"tambahnya.
Peristiwa ini bermula saat KKB membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Paro di Kabupaten Nduga Provinsi Papua pada 7 Februari, 2023. Egianus kemudian menyandera pilot Kapten Philips Mark Martheins yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Hingga saat ini, sudah hampir 4 bulan Kapten Philips Mark Martheins disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Upaya penyelamatan terus dilakukan. Bahkan beberapa kali kontak senjata antara KKB dengan aparat TNI-Polri hingga menyebabkan korban jiwa.