Presiden Prabowo Subianto diagendakan melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung pada hari ini, Senin, 6 Oktober 2025. Dalam kunjungannya, presiden menghadiri penyerahan smelter hasil sitaan mega korupsi timah ke PT Timah Tbk dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan dan diberikan kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Lokasi penyerahan dilakukan di smelter PT Tinindo Internusa di Jalan Ketapang, Kota Pangkalpinang. Diketahui pada kasus korupsi timah, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita lima smelter termasuk Tinindo.
Sejumlah pejabat tinggi negara menemani Presiden Prabowo Subianto seperti Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon.
Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani berharap kunjungan Presiden Prabowo ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat di daerah dengan aset hasil korupsi timah diharapkan ini menjadi langkah nyata pemerintah mengembalikan hak negara untuk rakyat.
Presiden sejak awal berkomitmen untuk menguatkan program
hilirisasi yang sudah dirintis. Kemudian juga fokusnya adalah agar mineral tidak lagi diekspor sebagai bahan mentah, melainkan diolah di dalam negeri kemudian menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri.
Beberapa misalnya dari penambangan, pemprosesan, hingga pemurnian juga sudah diresmikan oleh presiden, seperti dalam hilirisasi emas, perak, dan katoda.
Kepala Negara mengapresiasi para aparat penegak hukum yang telah berhasil melakukan penindakan dan mengamankan aset negara. Dengan begitu, kata Prabowo, Indonesia bakal mendapatkan potensi penerimaan hingga ratusan triliun ke depan.
"Kita bertekad membasmi penyelundupan, membasmi ilegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum, kita tegakkan dan kita tak peduli siapa. Saya minta diteruskan, Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, teruskan. Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita," ujar Prabowo.