28 January 2024 11:06
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menginginkan Indonesia tetap menjadi negara hukum, bukan negara kekuasaan. Ia tak ingin hukum di Indonesia ditekak-tekuk oleh penguasa.
"Kita ingin menjaga republik ini tetap menjadi negara hukum, di mana penguasa diatur oleh hukum, tidak boleh menjadi negara kekuasaan, dimana hukum diatur oleh penguasa. Kita tidak ingin hukum ditekak-tekuk oleh yang memegang kewenangan," kata Anies di Bandung, Minggu, 28 Januari 2024.
Anies bercerita 1,5 tahun lalu Partai NasDem memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Kontestasi ini untuk perubahan.
"Pak Surya Paloh memilih untuk melakukan perubahan, untuk memulai gerakan perubahan, langkah itu adalah langkah yang sangat berani di masanya, langkah yang menimbulkan tantangan yang tidak kecil akibat memutuskan untuk melakukan perubahan, maka Pak Surya Paloh dan Partai NasDem menghadapi tantangan yang amat besar," ungkap Anies.
Partai NasDem, kata Anies, mendapat banyak tantangan setelah mengusung perubahan. Namun, Partai NasDem tetap konsisten hingga saat ini.
"Ini adalah ujian bukan dihadapan media, ini adalah ujian bukan dihadapan berita hari ini, ini adalah ujian di hadapan sejarah bangsa Indonesia," ujar Anies.
Anies mengatakan Indonesia saat ini sedang berada di ambang persimpangan jalan. Hal ini tentukan akan dicatat dalam sejarah Indonesia.
"Kita akan menyaksikan dalam catatan sejarah ini, ketika Indoneaia di ambang persimpangan jalan antara menjadi negara kekuasaan, di mana yang memegang kekuasaan mau mengubah aturan sesuai kepentingannya, mau mengubah aturan sesuai dengan aspirasi dirinya atau keluarga atau kelompoknya, maka hadir orang-orang yang berani menjaga Indonesia sebagai negara hukum," tuturnya.