Kasus Mobil SPPG Tabrak Siswa Jadi Atensi Presiden Prabowo

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan penyebab insiden mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menabrak puluhan siswa dan guru di SD Negeri 01 Kalibaru, Jakarta Utara. Ia juga mengungkap kasus ini mendapat perhatian serius dari Istana.

Saat mengunjungi para korban di RSUD Cilincing, Dadan menjelaskan bahwa pengemudi mobil tersebut bukanlah sopir utama, melainkan sopir pengganti atau cadangan. Hal ini dikarenakan sopir utama sedang sakit dalam dua hari terakhir.

"Jadi baru dua hari bertugas, dan saya kira kita akan cek detail nanti kenapa sampai kejadian," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di RSUD Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 11 Desember 2025.

Meski sopir cadangan tersebut dipastikan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan dinilai layak mengemudi, Dadan menyebut faktor kurangnya pengalaman di medan tertentu menjadi pemicu kecelakaan.

Dadan membeberkan kronologi singkat berdasarkan hasil pengecekan awal. Kecelakaan diduga terjadi karena pengemudi panik saat melintasi jalan yang agak menanjak.

"Jalan naik, ya. Jalan naik, kemudian mau pindah gigi, lupa injak rem karena (kurang) pengalaman. Tapi saya cek yang bersangkutan punya SIM. Jadi kita akan coba perketat lagi terkait dengan pengiriman petugas ini," kata Dadan.

Insiden yang mengakibatkan total 21 korban luka ini mendapat perhatian serius dari Istana. Dadan mengaku dirinya dipantau ketat oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya untuk melaporkan perkembangan penanganan korban.

"Tentu saja, saya dipantau setiap menit oleh Pak Seskab dan saya wajib memberikan laporan. Pak Presiden sudah memerintahkan agar (korban) mendapatkan pelayanan terbaik," tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian telah melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab teknis kecelakaan dan tengah memeriksa pengemudi mobil SPPG tersebut.