30 June 2023 17:54
Jakarta: Partai politik (parpol) maupun calon presiden (capres) sampai saat ini tidak kunjung menentukan sosok calon wakil presiden. Parpol dan capres tampaknya masih menunggu momentum, di samping juga mempertimbankan elektabilitas sekaligus chemistry antara capres dengan cawapres.
Koalisi Indonesia Raya, misalnya. Gandeng tangan Partai Gerindra dan PKB mensyaratkan sosok cawapres pendamping Prabowo Subianto harus punya daya tarik kuat, sehingga bisa membawa perubahan besar dalam mendulang suara.
"Soal cawapres ini akan menentukan juga. Jadi semacam game changer kalau bahasa teman-teman," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Jumat, 30 Juni 2023.
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan juga punya pandangan senada. Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, penentuan capres dan cawapres harus menjadi satu kesatuan. Dipertimbangkan matang dengan memperhatikan chemistry kedua pasangan.
"Chemistry antara capres dan cawapres itu harus memang benar-benar menyatu," kata Masinton.
Lain ceritanya dari sisi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Koalisi beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS ini selangkah lebih maju. Capres dari KPP, Anies Baswedan, dijadwalkan mengumumkan nama pendamping selepas ibadah haji.
"Sebelum berangkat haji, Tim 8 dan Mas Anies menyampaikan sudah mengantongi nama cawapres," kata politikus Demokrat Irwan Fecho.