16 February 2023 22:57
Seperti telah diprediksi, Meteri BUMN Erick Thohir tak terbendung untuk menjadi Ketua Umum PSSI dalam KLB pada Kamis (16/2/2023). Ada harapan baru, tapi juga ada keraguan pada sosok Erick Thohir.
Ada harapan karena Erick merupakan orang yang paham betul dunia sepak bola. Namun ada keraguan soal motif Erick mau menjadi Ketua Umum PSSI. Benarkah jabatan Ketua Umum PSSI jadi batu loncatan untuk kontestasi pilpres 2024?
KLB PSSI 2023 dihelat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023). KLB kali ini digelar dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, serta komite eksekutif atau EXCO PSSI yang jumlahnya 12 orang. Mereka dipilih oleh 86 pemilik suara atau voters yang terdiri dari 18 klub liga satu, 16 klub liga dua, 16 klub liga tiga, 34 asosiasi provinsi, dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia.
Seperti diprediksi, Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum PSSI, mengalahkan tiga kandidat lainnya yakni Lanyalla Mattaliti, Doni Setiabudi, dan Arif Wicaksono. Erick mendapatkan 64 suara, sementara Lanyalla Mattaliti mengantongi 22 suara. Dua nama lainnya tidak mendapatkan suara.
Usai terpilih, Erick mengatakan bahwa keterpilihannya sebagai Ketua Umum PSSI bukanlah kemenangan pribadi. Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 menjadi pengulangan sejarah PSSI dalam 12 tahun terakhir, di mana jabatan ketua umum ditentukan dalam sebuah kongres luar biasa.
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu yang menewaskan 135 suporter Arema FC, mendorong dilakukannya KLB untuk mengganti Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. KLB yang digelar pada Kamis (16/2/2023) di Jakarta, memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Setelah terpilih, Erick Thohir berjanji akan lebih banyak melibatkan perempuan dalam sepak bola Indonesia. Bukan hanya itu, Erick juga berjanji akan melibatkan generasi muda dalam pengelolaan sepak bola Indonesia.
Sejumlah pihak mempertanyakan motif Erick bersedia menjadi Ketua Umum PSSI. Apakah benar-benar punya motif memajukan sepak bola Indonesia, atau jabatan baru ini hanya dijadikan batu loncatan untuk posisi politik berikutnya.
Apalagi warna politik di tubuh PSSI semakin kental dengan terpilihnya Zainudin Amali, politisi Partai Golkar yang kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai wakil ketua umum PSSI. Zainudin Amali sendiri tidak mau menjawab ketika ditanya akan lebih fokus sebagai menteri atau wakil ketua umum PSSI.
Yang pasti, PSSI kini dinahkodai oleh dua anggota kabinet. Padahal sejatinya PSSI membutuhkan sosok yang bisa mendedikasikan banyak waktu untuk sepak bola. Jika orang-orang super sibuk dan ditengarai punya agenda politik itu memimpin PSSI, akan dibawa ke mana sepak bola Indonesia?