NEWSTICKER

Awasi Pencegahan Penularan PMK di Aceh, Majalengka dan Bandung

N/A • 29 May 2022 13:34

Penularan infeksi  wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)  pada hewan ternak di sejumlah daerah masih terus terjadi, diantaranya di Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Majalengka dan kabupaten Bandung.

Sebanyak 106 hewan ternak di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh dilaporkan terinfeksi wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK). Dalam mencegah penularan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat Daya melakukan pemeriksaan dan pemantauan hewan ternak sapi. Hewan ternak yang terinfeksi PMK mengalami gejala peradangan pada mulut lidah, air liur berlebihan dan peradangan pada kaki. Selian itu, dinas setempat juga melakukan isosialisasi pencegahan dengan melakukan perawatan medis dan pemberian antibiotik, vitamin serta penyemprotan disinfektan. 

Sebanyak enam sapi di Kabupaten Majalengka terpapar Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Virus yang menyerang hewan ternak itu ditemukan di Blok Pancureundang Tonggoh, Kelurahan Babakan Jawa, Majalengka. Dari enam sapi yang mengalami PMK, satu sapi diketahui baru dibeli pemilik ternak. Diduga Virus berasal dari sapi yang baru dibeli karena hewan ternak lainnya semula dalam kondisi sehat. Untuk penanganan lebih lanjut dokter hewan telah memberikan vitamin dan hewan ternak di karantina terpisah dengan hewan ternak lain agar tak menularkan ke sapi yang masih sehat.  

Sementara itu, ternak sapi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat  mengalami gejala wabah PMK mencapai puluhan ekor setiap harinya. Sebagian hewan ada yang sembuh namun ada juga yang mati tidak tertolong. Dalam sehari laporan hewan ternak kasusk PMK di Kabupaten Bandung mencapai 20 hingga 40 kasus, dalam dua hari terakhir laporan kasus mencapai  80 ekor sapi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung. Hingga saat ini setidaknya tercatat ada 350 kasus ekor sapi terpapar virus PMK. Disisi lain semua peternak memahami dan mengetahui ciri-ciri hewan ternak yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku(PMK). Peningkatan kasus PMK dikeluhkan peternak lantaran kesulitan mendapatkan obat, sementara Dinas Kabupaten Bandung berupaya mengajukan antibiotik dan vitamin kepada pemerintah pusat.
(Rezahra Nurjannah)