Pengerukan Sungai Saat Musim Hujan Dinilai Tak Optimal

6 March 2025 10:33

Pengamat tata kota, Yayat Supriatna menilai bahwa pengerukan sedimentasi sebagai salah satu upaya mitigasi banjir harus dilakukan dengan perencanaan yang matang agar hasilnya optimal. Ia menekankan bahwa pengerukan sebaiknya tidak dilakukan di musim hujan untuk menghindari kendala teknis dan memastikan efektivitasnya.  

"Sebaiknya pengerukan sedimentasi tidak dilakukan di musim hujan. Kita perlu memaksimalkan agar hasilnya optimal. Masalah yang terjadi saat ini di Jakarta, misalnya, ketika pengerukan dilakukan, pemerintah bingung akan membawa jutaan kubik lumpur ke mana. Jika dulu ada reklamasi, mungkin bisa diarahkan ke sana. Mudah-mudahan kawasan Ancol bisa menampung hasil pengerukan ini," ujar Yayat dikutip dari Breaking News Metro TV, Kamis, 6 Maret 2025.

Yayat menyoroti bahwa pengerukan harus diprioritaskan di titik-titik yang paling kritis, baik di sungai maupun saluran air. Ia juga menyoroti pentingnya standar kedalaman pengerukan agar tidak dilakukan secara asal-asalan.  
 

Baca Juga: Pemkab Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

"Selama ini, banyak pekerjaan yang tidak dilakukan secara maksimal. Misalnya, jika target kedalaman pengerukan adalah tiga meter, yang terjadi di lapangan kadang hanya sekadar ngobyok-obyok saja. Ini harus diperbaiki dengan menetapkan indikator dan KPI (Key Performance Indicator) yang jelas untuk setiap proyek pengerukan," tambahnya.  

Selain itu, ia menegaskan bahwa pengerukan sedimentasi harus mempertimbangkan perubahan tangkapan air di daerah sekitar. Jika daerah aliran sungai dalam kondisi kritis, maka pengerukan harus lebih dioptimalkan.  

Mengenai kondisi banjir di Bekasi, Yayat mengusulkan pembangunan tanggul di kiri dan kanan sungai untuk mengendalikan luapan air. "Di Bekasi, muka air Kali Bekasi dengan jalan hanya berbeda tipis. Jadi, jika ada gangguan di hulu, air pasti langsung meluber ke mana-mana. Ditambah lagi, banyak drainase di perumahan sekitar Bekasi yang levelnya lebih rendah dari sungai, sehingga air sangat lama surut," paparnya.  

Menurutnya, untuk mengatasi banjir di Bekasi, perlu ada sinergi pengelolaan antara Sungai Cikeas, Cileungsi, Kali Bekasi, dan Kali BCL yang bermuara di Kabupaten Bekasi.  

"Pengerukan yang dilakukan secara parsial mungkin tidak akan maksimal. Harus ada pendekatan menyeluruh untuk memastikan air bisa mengalir dengan lancar hingga ke hilir," pungkasnya.  


(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id