Belajar bukan hanya soal jawaban benar dan salah, tetapi tentang bagaimana seorang siswa mencintai prosesnya. Seperti yang terjadi di SMA 1 Pulau Rakyat, Sumatra Utara (Sumut) seorang guru sejarah bernama Sri Wulan Sari Siagian membagikan kisah proses belajarnya kepada siswa dengan kombinasi karya gambar.
Dengan mengusung konsep kurikulum merdeka, Ibu Ull sapaan akrab dirinya membebaskan siswanya berkreasi dan belajar dengan cara yang mereka senangi agar pelajaran tidak membosankan dan penuh keakraban.
“Pendekatan khusus saya itu berpegang pada kurikulum merdeka yang disebut mapping dimana siswa saya berikan format bebas membuat visual atau catatan bergambar agar mereka tidak terbebani apalagi ini materi sejarah yang berkaitan dengan portofolio seperti esai. ujar dirinya melansir
Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Senin, 3 November 2025.
Melalui akun Instagram pribadinya @uul_siagian Ia membagikan beberapa karya kreatifitas anak muridnya dengan dihiasi lembar demi lembar warna warni gambar dengan penuh kreatifitas. Hal tersebut juga membuatnya mendapat respon positif dari masyarakat atas metode pembelajaran yang dilakukannya.
Selain berkreasi melalui tugas catatan yang kreatif, para siswa juga kerap membuat karya tiga dimensi hingga pop art dengan ciri khas warna-warna cerah mencolok masa kini. Salah satu siswa yang mengikuti program ini mengatakan bahwa dirinya tidak mendapatkan instruksi atau permintaan khusus dari guru, melainkan murni hasil kreativitas masing-masing.\
Diharapkan, metode pembelajaran ini menjadi salah satu percontohan positif kepada para siswa dan juga menjadi jembatan dalam menciptakan
kreativitas dan mampu menuangkan pengalaman belajar yang berbeda.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)