Zein Zahiratul Fauziyyah • 14 October 2025 10:51
Jakarta: Liburan sekolah sering kali identik dengan wisata pantai. Namun, di balik ombak yang terlihat indah dan menyenangkan, tersimpan bahaya yang kerap tidak disadari pengunjung, yaitu rip current atau arus balik. Fenomena ini telah memakan banyak korban, bahkan di kalangan anak-anak dan perenang berpengalaman.
Apa Itu Rip Current atau Arus Balik di Pantai?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG),
rip current atau arus balik adalah arus kuat yang bergerak dari pantai menuju laut dengan kecepatan tinggi, biasanya terjadi ketika ombak yang datang sejajar dengan garis pantai bertemu dan kembali ke laut melalui satu saluran sempit.
Kecepatan arus balik ini bisa mencapai lebih dari 2 meter per detik, cukup kuat untuk menyeret seseorang ke tengah laut dalam waktu singkat.
Fenomena ini sulit dikenali karena tidak selalu terlihat jelas di permukaan air, dan posisinya bisa berubah setiap beberapa jam tergantung kondisi angin, pasang surut, serta bentuk dasar pantai.
Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan bahwa
rip current merupakan
fenomena alami yang sulit diprediksi secara visual, sehingga pengunjung pantai perlu memahami tanda-tandanya dan cara menyelamatkan diri jika terseret arus.
7 Tips Menyelamatkan Diri dari Rip Current
Mengutip panduan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) DIY dan Surfing Guide Training 2018, berikut tujuh langkah penting yang bisa menyelamatkan nyawa saat terseret arus balik di pantai:
1. Jangan panik
Arus balik sangat kuat, tetapi tetap tenang adalah kunci utama untuk bertahan hidup. Panik hanya akan membuat tubuh cepat lelah dan sulit berpikir jernih.
2. Jangan melawan arus
Melawan arah tarikan justru memperbesar risiko tenggelam. Biarkan tubuh mengapung sambil mengikuti arus menjauh dari pantai.
3. Apungkan tubuh dan hemat tenaga
Dengan mengapung, tubuh akan tetap stabil di permukaan air sampai arus mulai melemah.
4. Berenang miring keluar dari arus
Jika kamu bisa berenang, lakukan gerakan ke samping dengan sudut sekitar 45 derajat untuk keluar dari jalur arus, baru kemudian berenang ke arah pantai.
5. Berenang sejajar garis pantai
Jika tidak yakin arah arusnya, berenanglah sejajar garis pantai sejauh sekitar 40 meter. Cara ini membantu keluar dari aliran arus yang sempit dan kuat.
6. Rasakan dasar pasir
Jika kaki mulai menyentuh gundukan pasir, artinya kamu sudah berada di luar area arus balik. Gunakan momentum itu untuk terus berenang ke arah pantai.
7. Segera minta pertolongan
Jika mulai kehabisan tenaga, angkat tangan dan teriak meminta bantuan penjaga pantai atau orang di sekitar.
Kenali Ciri-Ciri Rip Current di Pantai
Mengenali tanda-tanda
rip current sebelum berenang bisa menyelamatkan nyawa.
Beberapa cirinya antara lain:
- Warna air laut tampak lebih gelap atau kecokelatan di satu area tertentu.
- Permukaan air terlihat lebih tenang di antara ombak besar (karena arus balik bergerak ke laut).
- Terdapat busa, pasir, atau sampah laut yang tertarik ke arah tengah laut secara konstan.
- Ombak pecah tidak merata di sepanjang garis pantai.
Jika menemukan ciri-ciri tersebut, hindari area itu dan jangan berenang terlalu jauh dari garis pantai.
Pentingnya Edukasi dan Kewaspadaan di Pantai
Rip current bisa terjadi kapan saja, terutama saat cuaca tidak stabil. Itu sebabnya, edukasi tentang keselamatan pantai perlu terus disosialisasikan, terutama kepada pelajar, wisatawan, dan masyarakat pesisir.
Mengetahui cara bertahan saat terseret arus tidak hanya penting bagi diri sendiri, tetapi juga bisa membantu menyelamatkan orang lain di situasi darurat.
Jadi, sebelum Sobat
MTVN Lens liburan ke pantai, ingatlah bahwa keselamatan selalu lebih penting dari kesenangan sesaat.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.