Kopi Argopuro Tembus Pasar Global, Pemerintah Dorong Sinergitas dengan UMKM

9 October 2025 20:11

Situbondo: Kopi Argopuro Walida, yang ditanam di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (MDPL), di lereng Gunung Argopuro, Situbondo, diakui sebagai kebun kopi tertinggi, di Jawa Timur (Jatim). Kondisi tanah subur dan iklim sejuk menghasilkan rasa dan aroma khas yang dicari pasar internasional.

Aroma khas tersebut yang membuat kopi tersebut mampu menembus pasar internasional. Setelah sebelumnya 
sukses menembus pasar Amerika dan Eropa Timur, kini kopi spesialti Argopuro Walida berhasil diekspor ke Jeddah, Arab Saudi, sebanyak 15 ton.

Ketua Kelompok Masyarakat (POKMAS) Walida, Ahmad Muhlisin, menjelaskan bahwa total angka ekspor tahun ini telah mencapai lebih dari 30 ton. Termasuk pengiriman tujuh ton ke Cekoslovakia, Malaysia, dan Ukraina. Kualitas rasa kopi ini disukai karena ditanam di ketinggian 1.800 MDPL, lebih tinggi dari kebun lain, seperti di Megasari yang hanya 1.600 MDPL.

Meskipun potensi produksinya mencapai lebih dari 2.000 ton, Muhlisin mengungkapkan masih ada kendala utama yang dihadapi, yakni keterbatasan modal untuk menyerap hasil panen, sehingga hanya mampu menyerap 600 ton dari petani.

"Harapannya dengan kemitraan yang kita jalin dengan kementerian dan dengan berbagai pihak kita bisa scale up segalanya," ujar Muhlisin, dikutip dari Newsline, Metro TV, 9 Oktober 2025.

 

Baca Juga : Masa Depan Pasar Percetakan Komersial di Indonesia Masih Menjanjikan

 

Apresiasi dari Kementerian UMKM

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rachman, memberikan apresiasi tinggi kepada POKMAS Orgopura Walida yang telah bermitra dengan 568 petani dan berpotensi mencapai 1.500 petani. Melalui sinergitas antara petani, Perhutani, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah bertekad mendorong produk perkebunan lokal berdaya saing tinggi.

Bagus Rachman menjelaskan, program perhutanan sosial menjadi program penting untuk memanfaatkan dan mengolah hutan. Kemitraan ini dikawal oleh Perhutani dan Kementerian Kehutanan, yang berperan sebagai pengambil kebijakan. Kolaborasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan (khususnya untuk ekspor), dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Kementerian UMKM bertugas sebagai pengelola basis data tunggal UMKM dan fokus pada penguatan kelembagaan, pembukaan akses pasar dan pembiayaan, tata kelola, serta sertifikasi. Di tingkat lokal, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Situbondo aktif mendorong ekspansi perkebunan kopi di Lereng Argopuro sebagai identitas baru daerah.

Melalui program holding UMKM Cluster Perkebunan, pemerintah menargetkan kopi lokal mendominasi pasar ekspor, meningkatkan nilai tambah, dan mendorong kemajuan ekonomi di pedesaan.

 

(Muhammad Fauzan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)